Pelaku Kerusuhan Sektarian di Mesir Akan Dibawa ke Pengadilan Militer

Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata Mesir mengatakan akan mengajukan ke pengadilan militer terhadap 190 orang yang ditangkap selama bentrokan sektarian mematikan yang terjadi hari Sabtu lalu.

Pihak militer mengatakan pada hari Minggu kemarin (8/5 bahwa mereka telah memerintahkan pengalihan seluruh orang yang ditangkap sehubungan dengan insiden kekerasan sektarian ke Mahkamah Agung Militer, sebagai sebuah pembatasan bagi semua warga yang mencoba bermain-main dengan keamanan bangsa ini," lapor AFP.

Militer menambahkan bahwa tingkat kerusakan terhadap bangunan serta properti akan dinilai, sembari memberi peringatan terhadap warga Mesir untuk berdiri bersama untuk melawan bahaya yang mengancam revolusi negara.

Sedikitnya 12 orang tewas dan lebih dari 230 orang lainnya cedera dalam bentrokan di distrik Imbaba pada hari Sabtu lalu. Kelompok Salafi mencoba untuk membebaskan seorang wanita Kristen dari gereja karena mereka mengklaim wanita itu ditahan di sana karena dia telah masuk Islam.

Sementara itu, Menteri Kehakiman Mesir Abdel Aziz al-Gindi mengatakan setelah pertemuan kabinet pada hari Minggu kemarin menegaskan bahwa pemerintah transisi akan menyerang dengan tangan besi terhadap semua orang yang mencoba mengutak-atik keamanan negara.

Sebuah jam malam telah dikenakan di sekitar distrik Imbaba.

Militer Mesir sendiri mengambil alih kekuasaan sebelum mantan Presiden Hosni Mubarak digulingkan pada bulan Februari dalam revolusi rakyat.

Rakyat Mesir telah malah kekuasaan diserahkan ke pemerintahan dan mendesak junta militer membubarkan pengadilan militer yang mereka katakan memberikan hukuman yang tidak adil selama tiga dekade pemerintahan otoriter Mubarak. (fq/prtv)