Pembajak Pesawat Turki Airlines: Saya Tidak Mau Mengabdi di Angkatan Bersenjata Muslim

Setelah negosiasi singkat, pembajak pesawat Turki Airlines membebaskan 107 penumpang dan enam awak pesawat. Seorang pembajaknya dilaporkan menyerah. Namun aksi pembajakan itu ternyata bukan untuk menolak kedatangan Paus seperti yang diberitakan sebelumnya.

Pesawat Turki Airlines yang sedang dalam penerbangan dari Tirana, Albania ke Istanbul Turki dibajak dua orang berkebangsaan Turki, Selasa (3/10) malam, waktu setempat. Pesawat yang dibajak itu, akhirnya berhasil dipaksa mendarat di bandara Brandisi, Italia oleh angkatan udara Italia

Semua penumpang selamat, termasuk kru pesawat. Otoritas penerbangan Italia (ENAC) Antonio Lattarulo mengatakan, "Saat ini, satu orang pembajak sudah menyerah. Kami sedang berusaha memverifikasi apakah ada pembajak lainnya dalam pesawat."

Sebelumnya diberitakan, pembajak melakukan aksinya untuk memprotes rencana kedatangan Paus Benediktus XVI ke Turki bulan November mendatang. Namun stasiun televisi Turki melaporkan, salah seorang pembajak adalah orang yang baru masuk Kristen dan pada akhir Agustus lalu mengirimkan surat pada Paus meminta bantuannya agar ia dibebaskan dari wajib militer di Turki.

Kutipan isi suratnya berbunyi, "Saya seorang Kristen dan saya tidak mau mengabdi di angkatan bersenjata Muslim."

Si pembajak juga mengatakan bahwa selama ini ia tinggal di kamp pengungsi yang dikelola PBB di negara yang bersahabat dengan Turki-diduga ia tinggal di Albania-dan dirinya takut diekstradisi ke Turki.

Menteri Transportasi Italia, Binali Yildirim mengatakan bahwa para pembajak melakukan aksinya bukan untuk menolak kedatangan Paus ke Turki tapi ingin meminta suaka. Hal tersebut diperkuat dengan keterangan Kepala Polisi kota Brandisi, Salvatore de Paolis

Kantor Berita Italia, ANSA melaporkan, pembajak yang menyerahkan diri diidentifikasi bernama Hakan Ekinci, langsung ditahan aparat kepolisian Italia.

CNN Turki memberitakan, kepolisian Italia menolak permintaan pembajak untuk menghubungi Paus.

Pejabat di kementerian pertahanan Yunani mengatakan, pesawat yang dibajak itu mengirimkan sinyal pembajakan sebanyak dua kali ketika sedang berada di wilayah udara Yunani. Yunani segera mengirim empat pesawat jetnya dan menggiring pesawat tersebut sampai meninggalkan wilayah udara Yunani menuju ke kota Brandisi Italia.

Menurut juru bicara lalu lintas penerbangan Italia, Nicoletta Tomiselli, pesawat Boeing 737-400 yang dibajak itu kemudian mengontak pihak lalu lintas udara bandara Italia dan minta izin mendarat di Brandisi. Pesawat itu kemudian mendarat dengan selamat dengan kawalan dua pesawat militer Italia.

Sementara itu pihak Vatican yang menerima kabar pembajakan ini menyatakan, Paus sudah diberi informasi dan rencana kunjungan ke Turki akan tetap dilaksanakan tanggal 28 November sampai 1 Desember mendatang. (ln/iol/aljz)