Pemberontak Kurdi Anti Turki Nyatakan Kesetiaannya Kepada Israel

Murat Karayilan, pimpinan aksi PKKDi tengah adanya laporan bahwa Israel telah mendukung kelompok separatis Kurdi, Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dalam kampanye bersenjata melawan Turki, pimpinan kelompok tersebut secara terbuka menyatakan kesetiaannya kepada Tel Aviv.

Murat Karayilan, pimpinan aksi dari PKK, mendesak Israel pada hari Selasa kemarin (21/9) untuk memutuskan hubungan militer dengan Turki, yang ia gambarkan sebagai musuh bersama.

"Musuh-musuh kami, juga musuh-musuh Israel," kata Karayilan kepada telvisi Israel Channel 2, berbicara dari markas kelompok di pegunungan di Irak utara, menurut laporan Reuters.

"Masalah kami terletak pada hubungan militer antara Israel dan Turki. Hubungan militer keduanya sangat merugikan kami," katanya.

PKK, terdaftar sebagai kelompok teroris oleh Turki dan banyak masyarakat internasional, mengangkat senjata pada tahun 1984, memicu konflik yang telah merenggut 45.000 nyawa.

Para militan PKK memulai serangan mereka dari Pegunungan Qandil di daerah-daerah yang berada di bawah kendali Presiden Kurdi Irak Massoud Barzani. Pegunungan Qandil juga merupakan tempat di mana Israel dan perusahaan-perusahaan Israel dilaporkan beroperasi.

Sebelumnya di bulan Juni, Sedat Laciner, kepala Strategis Penelitian Organisasi Internasional – sebuah lembaga think tank Turki – mengatakan bahwa agen Mossad dan pensiunan militer Israel telah terlibat dalam memberikan pelatihan kepada militan Kurdistan PKK di Irak.

Laciner menyatakan bahwa Tel Aviv tidak memiliki persepsi positif terhadap partai yang berkuasa di Turki Partai Keadilan dan Pembangunan, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan. (fq/prtv)