Persaingan Perang Melawan Teror Inggris-AS

Inggris dibuat kesal dengan tingkah mantan presiden AS Dick Cheney yang dianggap hampir mengacaukan upaya Inggris untuk membongkar konspirasi rencana serangan teroris terhadap sejumlah pesawat terbang komersial. Akibatnya, Inggris gagal menangkap tokoh-tokoh utama yang diduga mendalangi rencana serangan teroris yang terungkap tahun 2006 lalu.

Asistan Komisaris Polisi untuk Operasi Khusus Kepolisian Metropolitan, London, Andy Hayman dalam tulisannya yang dimuat di harian Time, Selasa (8/9) mengatakan, Gedung Putih telah bertindak diluar batas terhadap intelejen Inggris dan hampir membahayakan kerja intelejen Inggris untuk membawa orang-orang yang diduga terlibat dalam rencana serangan itu ke meja hijau.

Menurut Hayman, pihak Inggris sedang melakukan investigasi kasus itu dan sedang memantau sekitar 200 orang yang diduga terlibat. Tanpa memberitahu Inggris, AS tiba-tiba bertindak sendiri ingin menangkap Rashid Rauf, sosok yang diduga menjadi tokoh kunci dalam rencana serangan terhadap sejumlah maskapai penerbangan di Inggris. Rauf dicurigai menjadi penghubung antara Al-Qaida, pelaku pemboman dan pakar pembuatan bom yang ada di Pakistan. Untuk itu AS menekan Pakistan agar segera menangkap Rauf.

Tindakan AS itu, kata Hayman, telah mengacaukan penyelidikan yang dilakukan Inggris dalam membongkar rencana serangan teror tersebut. "Kami yakin Amerika telah memerintahkan penangkapan dan kami marah karena AS tidak menginformasikannya pada kami. Penangkapan itu telah mengganggu upaya kami dalam mengumpulkan bukti-bukti dan menempatkan Inggris dalam posisi sulit karena muncul tekanan disana-sini," ungkap Hayman

Akibat tingkah AS banyak tokoh-tokoh yang diduga menjadi dalang rencana serangan itu yang gagal dan ditangkap dan pihak Inggris terpaksa menangkap tiga tersangka meski pihaknya belum mendapatkan banyak bukti yang menguatkan.

Ketiga tersangka yang dimaksud adalah Abdulla Ahmed Ali, Tanvir Hussain dan Assad Sarwar yang sudah dinyatakan bersalah oleh pengadilan Inggris hari Senin kemarin. Menurut Hayman, saat ditangkap, ketiganya bahkan belum membeli tiket pesawat yang bisa dijadikan bukti kuat keterlibatan mereka.

Tapi keputusan pengadilan Inggris Senin kemarin, menyatakan bahwa Abdulla Ahmed Ali bersalah dengan tuduhan melakukan konspirasi untuk membunuh banyak orang dalam sebuah serangan teroris. Sedangkan Tanvir Hussain dan Assad Sarwar dinyatakan bersalah atas tuduhan merencanakan pemboman di pesawat-pesawat terbang yang akan terbang dari bandara Heathrow, London menuju AS dan Kanada.

Rauf sendiri, setelah tertangkap berhasil lolos dari penjara pada Desember 2007. Kabarnya, Rauf sudah tewas dalam sebuah serangan ke basis Al-Qaida bulan November lalu. Tapi keluarga Rauf mengatakan bahwa ia masih hidup. (ln/prtv/aby)