Pertikaian Sunni-Syiah di Irak, Ada yang Memancing di Air Keruh?

Lain di Libanon, lain di Irak. Jika di Libanon serangan Israel membuahkan kedekatan Sunni-Syiah, tapi di Irak justeru terjadi perang dan pertumpahan darah yang tak terperi antara dua sekte tersebut. Kemarin, darah umat Islam yang harusnya dipelihara kembali tumpah ruah.

Lebih dari 85 orang Irak tewas mengenaskan. Sebanyak 50 di antara mereka meninggal karena serangan rudal dan sejumlah ledakan di berbagai lokasi Syiah di Timur Baghdad. Serangan ini muncul beriringan dengan seruan yang datang dari Al-Qaidah Sunni yang mengajak kaum Muslimin Sunni untuk memerangi kaum Syiah dan menganggap konferensi perdamaian dengan Syiah takkan membuahkan manfaat.

Sejumlah sumber di Departemen Dalam Negeri Irak menyampaikan bahwa serangan rudal dan sejumlah ledakan bom itu menargetkan sejumlah perkampungan yang mayoritas diduduki kelompok syiah di sisi Timur Baghdad. Serangan itu menewaskan 46 orang dan melukai 112 orang lainnya. Sejumlah rudal jatuh menimpa sejumlah rumah yang tengah dihuni oleh keluarga melewati waktu sore bersama.

Berkata beberapa saksi mata, “Jumlah korban terus bertambah khsususnya setelah terjadi rangkaian ledakan yang terjadi beriringan di wilayah itu dan yang paling parah adalah bom yang terjadi di dalam warung internet.” Menurut pihak kepolisian Irak dan sumber medis, ada 14 orang yang meninggal dalam peledakan di kampung Al-Amiin Baghdad. Sementara sumber keamanan irak menyebutkan ada 4 orang sipil meninggal akibat ledakan mobil di sisi Tennggara Baghdad. Seorang sumber yang tak mau disebut identitasnya mengatakan, “Bom mobil itu sedang parkir di dekat terminal.” Sementara di lokasi lainnya, sumber keamanan menyebutkan ada 4 orang meninggal akibat tembakan langsung. Sedangkan di kampung Mustanshiriya, empat orang sipil terluka akibat ledakan bom di sebuah bis kecil pada pagi hari Kamis.

Tragedi berdarah di Irak terjadi setelah Al-Qaidah Sunni mengajak untuk memerangi kaum Syiah dan menganggap perundingan apapun dengan kaum Syiah tidak akan m embawa manfaat. Dalam keterangan mereka melalui internet, Majlis Syuro Mujahidin Al-Qaidah menyatakan, “Wahai kaum sunni. Kalian tidak mempunyai pilihan kecuali sungguh-sungguh memerangi orang-orang yang telah mengkafirkan para sahabat Nabi kalian, dan telah membunuh dari belakang Rasul Kalian, juga telah menghalalkan darah kaum Muslimin. Karenanya, tidak akan ada gunanya pertemuan perundingan dengan orang yang telah menjadikan bohong sebagai agamanya.”

Pertikaian Muslim Sunni dan Syiah di Irak dipicu oleh ledakan bom di Masjid Emas, tempat suci Muslim Syiah di Samarra. Meski sampai detik ini tidak terungkap siapa pelaku ledakan, peristiwa itu menimbulkan aksi saling balas antara Muslim Sunni dan Syiah. Situasi makin memburuk, ketika militer AS di negeri itu menghembuskan isu perang saudara. Pertanyaan yang tersisa, siapa dalang di balik pertumpahan darah di antara kaum Muslimin di Irak? Siapa yang memancing di air keruh? I(na-str/iol)