Polisi Inggris Minta Maaf kepada Umat Islam Atas Pemasangan Kamera Pengintai

Polisi Inggris hari Kamis kemarin (30/9) meminta maaf kepada umat Islam atas sebuah proyek kontraterorisme dengan memasang kamera pengintai yang dipasang di lingkungan mayoritas berpenduduk Muslim, sembari mengatakan bahwa meskipun kamera tidak pernah diaktifkan, program ini telah merusak kepercayaan dan menyebabkan kemarahan di masyarakat muslim.

Program yang merupakan proyek kontrateroris ini, memasang lebih dari 200 kamera CCTV dan menyiapkan perangkat plat nomor pengakuan yang disiapkan di bagian Birmingham, Inggris tengah, sebelumnya telah diterapkan pada tahun 2007 setelah serangkaian plot teroris ditemukan di kota tersebut.

Warga khususnya muslim mengeluh bahwa polisi tidak berkonsultasi terkait program ini, dan kelompok kebebasan sipil memprotes bahwa tindakan polisi tersebut merusak kebebasan masyarakat sipil.

Protes dari kelompok hak asasi manusia menyebabkan polisi memutuskan untuk tidak memulai menggunakan kamera meskipun program instalasi telah selesai. Sebagian kamera telah ditutupi dengan kantong plastik untuk meyakinkan penduduk setempat bahwa gambar atau lisensi rincian pelat mobil mereka tidak direkam.

Kelompok independen meninjau ulang apa yang dilakukan oleh Polisi Thames Valley, di Inggris selatan, mereka mengkritik polisi di pusat Inggris untuk program kamera pengawas ini. Peninjauan ulang mereka menemukan adanya sedikit bukti pemikiran yang diberikan yang sesuai dengan kerangka hukum atau peraturan yang berlaku sebelum kamera disiapkan.

Polisi Midlands barat Chris Sims mengatakan pemerintah telah melakukan kesalahan dengan tidak mempertimbangkan dampak dari kamera pengawas yang mengganggu hak privasi orang.

"Saya menyesal bahwa kami melakukan suatu isu yang penting yang ternyata salah dan sangat menyesal bahwa hal semacam itu ternyata telah memiliki dampak negatif pada masyarakat kita," katanya kepada wartawan. (fq/ap)