Presiden World Bank Akui Terlibat "Skandal" Shaha Riza

Presiden World Bank Paul Wolfowitz mengaku sudah melakukan "kesalahan" memberi keistimewaan pada Shaha Riza, perempuan yang dikenal sebagai teman dekat Wolfowitz dan juga bekerja di World Bank.

Wolfowitz memiliki hubungan "khusus" dengan Riza. Oleh sebab itu, ketika Wolfowitz ditunjuk sebagai presiden World Bank pada pertengahan 2005, Riza yang menjadi pegawai di bagian kantor komunikasi World Bank dimutasikan ke departemen pemerintahan AS yang mengurusi regulasi perbankan. Mutasi itu dilakukan untuk menghindari konflik kepentingan.

Riza dengan cepat mendapat promosi dengan paket gaji sebesar 200 ribu dollar, 700 dollar lebih tinggi dari paket gaji menteri luar negeri AS, Condoleezza Rice. Yang jadi masalah, nama Riza masih masuk dalam daftar gaji pegawai World Bank.

Wolfowitz mengatakan bahwa masalah ini "berpotensi membahayakan institusi (World Bank) ini." Namun ia menegaskan bahwa pada awalnya dia tidak mau terlibat dengan persoalan masa kerja Riza, namun komite etika World Bank memberinya saran agar "merelokasi dan mempromosikan" Riza, meski ditentang oleh sejumlah staff World Bank.

Menurut laporan Financial Times, Wolfowitz secara pribadi telah memerintahkan untuk menaikkan pembayaran dalam jumlah besar buat teman perempuannya itu. Financial Times mengutip kesaksian dua orang yang mengaku telah membaca memo dari Wolfowitz yang ditujukan pada bagian sumber daya manusia World Bank.

Dan dalam keterangan persnya Kamis (12/4) Wolfowitz mengakui kesalahannya. "Saya bertanggung jawab penuh atas detil kesepakatan itu. Saya telah melakukan kesalahan, untuk itu saya minta maaf, " ujarnya.

Meski demikian, Wolfowitz menolak mengatakan apakah ia akan mengundurkan diri setelah skandal ini terungkap.

"Saya tidak mau mendahului pertimbangan-pertimbangan mereka. Saya akan menerima setiap upaya perbaikan yang mereka inginkan, " kata Wolfowitz yang kini berusia 63 tahun.

Pekan kemarin, jajaran gubernur World Bank memang telah memerintahkan investigasi atas "kemungkinan adanya pelanggaran terhadap peraturan kepegawaian terhadap seorang staff yang sangat dekat dengan presiden (World Bank). "

Perintah itu keluar setelah asosiasi pegawai World Bank menyatakan bahwa mereka dibanjiri oleh informasi dari para karyawan yang merasa marah, putus asa dan prihatin setelah terungkapnya kasus Riza.

Kasus ini tentu saja memalukan bagi Wolfowitz, karena selama ini ia gencar melawan sikap skeptisisme dalam upaya pemberantasan korupsi di World Bank, yang biasanya terjadi dalam proses pemberian pinjaman dengan jumlah milyaran dollar.

Disisi lain, gaya manajemen Wolfowitz banyak dikecam para mantan staff World Bank, menyusul pertikaian yang beberapa kali terjadi antara Wolfowitz dan jajaran direksi Wolrd Bank. Wolfowitz juga dikritik karena sudah mengangkat secara sepihak dua mantan pejabat pemerintahan Bush ke dalam lingkarannya di World Bank.

Wolfowitz sendiri dinominasikan sebagai Presiden World Bank oleh pemerintahan Bush. Penunjukkannya menimbulkan kontroversi karena peranan Wolfowitz dalam perang AS di Irak. (ln/iol/aljz)