Pusat Dialog Antar-Agama Internasional Didirikan di Doha

Pendirian Pusat Dialog Antar-Kepercayaan bertaraf internasional itu merupakan tindak lanjut dari rekomendasi yang dihasilkan dalam konferensi tahunan antar-kepercayaan di Doha, Qatar yang berlangsung selama lima tahun belakangan ini.

Hal tersebut diungkapkan Dr Aisha Al-Mannai, ketua konferensi. Menurutnya, Pusat Dialog Antar-Agama Internasional itu didirikan untuk membangun pemahaman yang lebih baik di antara tiga agama monoteis.

"Pusat dialog ini akan melakukan kontak dengan semua negara-negara di dunia dan akan membuat sejumlah perencanaan sebagai langkah ke depan, " kata Aisha yang juga dekan Akademi Syariah dan Studi Islam di Universitas Qatar, seperti dikutip Islamonline.

Struktur dasar organisasi lembaga ini terdiri dari dari jajaran direktur yang beranggotakan lima orang dari Qatar dan tim penasehat internasional yang beranggotakan tujuh orang. Jajaran direktur akan dipimpin oleh Dr Ibrahim Saleh Al-Nuaimi, mantan presiden universitas Qatar.

Sementara itu, tim penasehat terdiri dari tiga orang perwakilan Muslim, tiga orang perwakilan Kristen dan seorang Rabbi Yahudi. Tim penasehat akan melakukan pertemuan dua kali setahun untuk memberikan masukkan-masukkan dan membahas berbagai isu terkait dengan dialog antar agama dan konferesi tahunan Doha.

Kantor pusat lembaga ini berada di ibukota Qatar, Doha, dibiayai oleh pemerintah Qatar dan akan menjadi lembaga yang independen.

Pembentukan Pusat Dialog Antar-Agama Internasional ini menjadi puncak dari hasil konferensi ke-5 dialog antar-agama di Doha. Hasil konferensi itu antara lain juga menegaskan kecaman terhadap pelecehan pada setiap kesucian dan simbol-simbol agama.

Dialog selama tiga hari yang dibuka pada hari Minggu (6/5), dihadiri oleh 150 delegasi yang mewakili agama Islam, Kristen dan Yudaisme. (ln/iol)