Salafi Alexandria Mesir Kecam Upaya Tulis Konstitusi Baru Sebelum Pemilu

Sekelompok Salafi di Alexandria Mesir pada Rabu kemarin (22/6) mengecam keras langkah kubu sekuler Mesir untuk melakukan aksi demonstrasi besar di Tahrir Square yang dijadwalkan berlangsung 7 Juli mendatang. Aksi protes itu dimaksudkan untuk menekan pemerintah agar memutuskan menulis sebuah konstitusi baru sebelum menyelenggarakan pemilihan umum parlemen.

Kelompok, yang merupakan kelompok Salafi terbesar di Mesir, mengatakan bahwa dalam referendum bulan Maret terhadap amandemen konstitusi rakyat Mesir diidentifikasi dengan jelas apa yang harus terjadi selama periode transisi, yaitu mengadakan pemilihan parlemen sebelum menulis sebuah konstitusi baru. Parlemen yang baru terpilih kemudian akan memilih lembaga konstituen untuk menulis konstitusi baru.

Dalam sebuah pernyataan, kelompok Salafi tersebut mengatakan tidak ada yang memiliki hak untuk berbicara atas nama rakyat Mesir, bahkan satu juta orang, karena 85 juta warga Mesir tidak memberikan siapa pun hak tersebut, bahkan tidak untuk perdana menteri atau wakilnya.

Pernyataan itu memperingatkan untuk tidak memenuhi tuntutan demonstrasi, yang mereka katakan tidak mewakili serta melakukan pelanggaran secara eksplisit akan negara Mesir, menambahkan bahwa tuntutan seperti ini hanya akan menghasilkan kekacauan dan kehancuran.

Kelompok ini menyatakan bahwa mayoritas rakyat Mesir semuanya mematuhi hukum syariah Islam dan mengetahu bahwa seruan untuk menulis konstitusi sebelum pemiu parlemen, dibuat oleh "elit" yang tidak mewakili rakyat luas, melainkan langkah yang berusaha untuk memaksakan paham liberal dan sekuler dalam konstitusi baru yang seperti mereka inginkan.

Salafi Alexandria menambahkan bahwa ulama dan para pendakwah akan bekerja keras dalam menggagalkan usaha semacam itu.

Kelompok itu juga mengatakan bahwa legitimasi dewan akan dipertanyakan jika menanggapi tuntutan penulisan konstitusi baru sebelum pemilihan umum parlemen.(fq/amay)