Sejumlah Negara Anggota OECD Tolak Keanggotaan Israel

Sejumlah negara anggota Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) menentang keanggotaan Israel dalam organisasi itu.

Dalam keputusan yang diambil secara voting, 31 negara OECD dengan suara bulat menerima keanggotaan Israel. Sekretaris Jenderal OECD Angel Gurnia mengatakan, masuknya Israel sebagai anggota OECD akan memberikan kontribusi bagi makin terbuka dan makin pluralnya organisasi itu sebagai organisasi yang perannya makin meningkat dalam perekonomian global.

Dalam wawancara dengan Radio Militer Israel, Menteri Keuangan Israel Yuval Steinitz menilai keputusan OECD sebagai keputusan yang "sangat penting", sementara para pejabat Israel lainnya menilai keputusan itu sebagai "cap persetujuan" bahwa OECD mengakui perekonomian Israel.

Namun perwakilan dari Palestina, Swiss, Irlandia dan Norwegia menentang keputusan OECD. Tiga negara terakhir memberikan perhatian khusus atas data-data perekenomian Israel yang diajukan sebagai bagian dari proses penilaian keanggotaan organisasi itu. Swiss, Irlandia dan Norwegia mengingatkan bahwa data-data ekonomi yang diajukan Israel, termasuk data statistik perekonomian Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat dan Yerusalem, dua wilayah yang berada di luar perbatasan Israel yang diakui dunia internasional. Itu artinya, Israel menggunakan data perekonomian atas wilayah milik negara lain yang dijajahnya.

Perdana Menteri Otoritas Palestina, Salam Fayyad menurut sejumlah laporan, sepanjang pekan kemarin sudah melobi negara-negara anggota OECD agar menentang keanggotaan Israel. Begitu pula Menteri Luar Negeri Otoritas Palestina Riyad Al-Maliki yang telah mengirimkan surat pada para anggota OECD berisi peringatan bahwa menerima Israel berarti memberikan legitimasi pada kebijakan "kejam" dan "rasis" yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.

Para analis juga mengatakan bahwa menerima Israel sebagai anggota OECD akan menaikkan peringkat kredit Israel sehingga akan memudahkan Israel untuk menerima pinjaman.

Selain segelintir anggota OECD, sejumlah organisasi hak asasi manusia internasional juga mendesak OECD agar menolak keanggotaan Israel. (ln/aljz)