Sudan Klaim Mampu Buat Pesawat Tanpa Awak

Menteri Pertahanan Sudan, secara mengejutkan mengeluarkan statement tentang kemampuannya membuat pesawat tanpa awak.

Menurut menteri pertahanan Sudan, negaranya saat ini sudah mampu memproduksi pesawat tanpa awak, dan kini sedang melanjutkan proyek pembuatan rudal dan sejumlah persenjataan berat.

Tak hanya itu, ia juga menyampaikan bahwa pasukan Sudan sekarang sudah meninggalkan tugas pengamanan negara, dan diserahkan pada kepolisian.

Abdurrahim Muhammad Husein, dalam keterangannya mengatakan, “Kami saat ini sedang berorientasi memproduk sejumlah persenjataan dan rudal karena Sudan telah memiliki kemampuan mandiri untuk hal tersebut. Langkah membuat persenjataan legal kini telah mengalami kemajuan besar dengan proyek yang dinamakan “nasionalisasi pembuatan senjata. ”

Masih menurut Abdurrahim, “Sejak revolusi penyelamatan di Sudan terjadi pada bulan Juni 1989, Sudan tidak memiliki apapun kecuali pabrik penyimpanan senjata. Tapi sekarang Sudan mampu memproduksi bom pesawat dan meriam.

”Lebih jauh ia menguraikan bahwa negaranya saat ini telah memilih langkah untuk berorientasi penuh membuat pesawat tanpa awak.“Sekarang kita sedang memproduksi rudal dan berbagai senjata berat. Kita berusaha untuk mandiri dalam hal senjata, ” jelasnya lagi.

Menurutnya, untuk tujuan memperkuat pertahanan dan produksi senjata, pemerintah telah mengeluarkan undang-undang yang baru bagi tentara Sudan. Milter Sudan saat ini tidak lagi disibukkan untuk urusan menjaga keamanan dalam negeri yang seluruhnya diserahkan kepada polisi. Sementara mereka akan konsentrasi penuh melakukan kajian strategi umum pertahanan negara.

"Ada sejumlah negara yang melarang penjualan senjata pada Sudan. Karena itu kita membeli ‘perdamaian’ dari berbagai negara yang tidak terkena larangan itu. Dari berbagai sumber senjata itulah kami memperoleh senjata. Seperti yang saya katakan, bentuk kerjasama itu dilakukan dengan tukar menukar tekhnologi. Dan karenanya, pengaturan produksi senjata perang mempunyai anggota yang ditempatkan di setiap kunjungan ke luar negeri, ” jelas Abdurrahim. (na-str/sybkh)