Surat Perempuan Tua Irak untuk Presiden Bush

Ini adalah surat yang ditulis seorang perempuan tua Irak kepada Presiden AS George W. Bush yang aslinya ditulis dalam bahasa Arab. Perempuan ini menyebut Bush sebagai “anakku”. Berikut kutipannya yang disarikan dari Islamonline.com (9/1).:

"Selamat pagi anakku Bush dan Selamat Tahun Baru wahai bangsa Amerika. Anakku, saya hanyalah seorang perempuan tua Irak yang sama sekali tidak tertarik dengan dunia politik dan saya mencintai kedamaian.

Namun ketika semua orang menganggap sikapmu sudah kelewat batas soal Irak, maka saya sekarang sukar lagi untuk percaya padamu. Di mataku ada sesuatu yang aneh ketika Anda tersenyum dan tertawa dalam tiap pidatomu yang selalu saja mengatakan bahwa masa depan Irak akan lebih baik.

Tiap kali ku dengar suaramu, aku juga tersenyum dan bahkan tertawa, aku sangat percaya apa yang Anda katakan itu, sebab aku tahu, Anda adalah pemimpin negara terkuat dunia di mana tak ada alasan untuk takut mengatakan sesuatu.

Tapi ketika kami melalui hari demi hari di Irak, aku mulai menemukan jurang yang menganga dalam antara apa yang Anda kemukakan dengan apa yang kami rasakan dan jalani. Anda berkata bahwa masa depan Irak akan lebih baik, kehidupan demokrasi akan hidup, dan stabilitas akan terjaga. Tetapi kenyataannya tiap hari kami dilanda ketakutan yang amat sangat, baik di dalam rumah maupun saat di jalanan.

Anda mengatakan bahwa Irak sedang menuju negara yang demokratis yang penuh keadilan, namun pada kenyataannya tidak ada satu pun suara yang kami keluarkan tanpa dibarengi dengan rasa takut pada siksaan bahkan kematian.

Apa kabar Tuan Bush: Aku melihat satelit yang berada di atas Gedung Putih-mu itu sudah tua, rusak, dan memerlukan perbaikan agar bisa menyampaikan informasi yang benar dan tidak bias kepadamu. Anda seharusnya melakukan pengecekan ganda, cek dan ricek, terhadap semua informasi dan berita yang sampai kepadamu agar Anda bisa berbicara dengan akurat dan benar di layer teve, sebab selama ini seluruh apa yang Anda katakan itu tidak benar. Ini benar-benar sangat mendesak untuk Anda lakukan. Bukankah Anda adalah pemimpin dari negara adi daya, anak muda!!

Semua yang telah terjadi di Irak adalah satu persoalan, sedangkan apa yang Anda lakukan terhadap Saddam, tepat di hari raya Iedul Adha, adalah soal yang lain. Saya sama sekali tidak bisa mengerti kenapa Anda begitu terburu-buru untuk menggantung Saddam. Anda telah merusak kebahagiaan kami di hari raya Iedul Adha dan menyakiti seluruh dunia.

Kami telah hidup demikian buruk dan Anda telah menambah buruk lagi dengan kelakuanmu itu. Kami semua di Irak ingin hidup sebagaimana manusia lainnya yang ada di seluruh dunia dan merayakan Tahun Baru dan juga Natal.

Kami benar-benar ingin agar Anda, Tuan Presiden, untuk membantu rakyat Irak dan membuat kami bisa tersenyum kembali. Kami juga berharap agar Pemerintah Irak dan tentaramu bisa membuat hidup kami lebih baik di Irak. Semoga. (Rz)