Tak Takut Kecaman Umat Islam, Kartunis Swedia Rancang Pameran Bertajuk "Anjing"

Masih ingat dengan nama Lars Vilks? Sebuah harian di Swedia hari Rabu kemarin (7/11) menyatakan bahwa karikatur Swedia yang pernah menghina Rasulullah saw dengan menggambarkan sosok binatang berbadan (maaf) anjing sebagai Muhammad itu, kini sedang mempersiapkan pameran kartun berjudul “Anjing”, tema yang diambil dari karikatur kontroversial itu.

Kartun Rasulullah yang digambar Lars Vilks beberapa waktu lalu memunculkan kemarahan kaum Muslimin seluruh dunia. Tapi menurutnya, pentas seni yang akan ia lakukan adalah pameran seni biasa sebagaimana dikenal di masyarakat.

Menurut sebuah harian Swedia, mengutip perkataan Lars Vilks, “Muhammad juga superstar dengan makna kontemporer. ” Ia lalu menyampaikan saat ini ada 10 pekerja yang tengah mempersiapkan pamerannya itu.

Lars Vilks sebelumnya telah membuat karikatur PM Swedia Fredrick Reinfeldt, Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad dan pemimpin Al-Qaidah Usamah bin Laden. Ia mengaku tidak takut dengan ancaman bunuh yang dikeluarkan oleh jaringan Al-Qaidah di Irak, akibat kartun penghinaan Rasulullah yang dipublikasikan pada bulan Agustus lalu oleh harian Swedia Nerikes Allehande.

Ia juga mengaku, sampai pekan lalu masih terus menerima ancaman dan teror. Tentang reaksi yang akan muncul terhadap pameran yang akan digelarnya di Swedia, yang menurutnya tidak akan setajam kemarahan akibat kartun yang pernah ia gambar. “Masyarakat kelak akan tahu bahwa ini masalah diskusi positif, ” ujarnya.

Perlu diketahui, tingkah polah Lars Vilks yang menghina Rasulullah saw melalui kartunnya, mendapat pembelaan kuat dari media massa dan politisi Swedia. Mereka menyatakan bahwa apa yang dilakukan Lars Vilks adalah bagian dari kebebasan mengungkapkan pendapat sehingga ia tidak tergolong menyebarkan kartun yang merusak citra pihak lain.

Vilks sendiri dengan lugas mengatakan, “Ini hanya masalah mengekspresikan sesuatu. Jika Anda tidak suka, jangan lihat. Dan jika pada akhirnya Anda melihat pun, jangan dianggap terlalu serius. ”

Sementara kaum Muslimin Swedia menganggap langkah Vilks ini adalah provokasi kemarahan umat Islam. (na-str/iol)