Sebuah wisma bersama yang diisi oleh kontraktor AS di Afghanistan Timur mendapat serangan granat di tengah gelombang kekerasan terhadap perusahaan Barat dan pasukan asing di negara tersebut.
Pada hari Sabtu ini (27/11), para pejabat polisi Afghanistan mengatakan pejuang Taliban melemparkan granat di gedung perumahan kontraktor AS di kota Jalalabad, ibukota provinsi Nangarhar. Taliban mengklaim 10 warga negara asing kehilangan nyawa mereka dalam serangan tersebut, seorang koresponden Press TV melaporkan.
Menurut pejabat polisi, penyerang tewas oleh penjaga hotel sebelum ia bisa meluncurkan roket-granat. Tetapi jurubicara Taliban Zabihullah Mujahed mengklaim bahwa kelompok mereka yang bertanggung jawab atas serangan itu, mengatakan bahwa satu Taliban dan 10 warga asing tewas dalam operasi itu, yang melibatkan enam anggota Taliban.
Sementara itu, kepala polisi provinsi Nangarhar, Ali Shah Paktiawal, menyatakan bahwa ada sejumlah kontraktor asing di dalam kompleks ketika serangan berlangsung, menambahkan bahwa tidak ada yang terluka selama serangan.
Kekerasan terhadap tentara pimpinan Amerika dan kontraktor Barat di negara yang dilanda perang di Afghanistan telah secara signifikan meningkat selama beberapa bulan terakhir.
Peningkatan korban di antara pasukan NATO telah meningkatkan oposisi terhadap perang Afghanistan di negara-negara yang telah memberi kontribusi pasukan untuk misi militer di Afghanistan.
Dengan tanpa akhir yang terlihat untuk konflik selama sembilan tahun, masyarakat telah menjadi semakin marah atas misi pimpinan Amerika yang berkepanjangan dengan latar belakang meningkatnya korban sipil.
Pentagon mengakui dalam satu laporan pekan lalu bahwa Amerika Serikat telah gagal membangun perdamaian dan keamanan di Afghanistan yang dilanda perang.(fq/prtv)
