Tantangan Presiden Baru Somalia

Senin 2 Pebruari lalu, gerakan bersenjata Somalia mengumumkan perang terhadap presiden baru Somalia Syekh Syarif Syekh Ahmed yang memenangkan pemilu presiden, Sabtu 31 Desember 2008 di negara tetangganya, Djibaouti. Di sisi lain, ketua Persatuan Ulama Islam Internasional Syekh Yusuf Al-Qaradhawi meminta agar pihak-pihak bertikai di Somalia mampu menghilangkan konflik melalui jalur dialog.

Dalam konferensi pers, ketua Gerakan Al-I’lam li Al-Idarah Al-Islamiah di Kisimayo, Syekh Hasan Ya’qub mengumumkan akan terus memerangi pemerintahan baru, hingga syariat Islam diterapkan di seluruh wilayah Somalia.

Hasan Ya’qub mengatakan, "Pada tahun 2006, Syekh Syarif pernah mendeklarasikan perang melawan militer Ethiopia yang dibantu oleh kekuatan Amerika. Akan tetapi hari ini ia lebih memilih keridaan Amerika dari pada keridaan Allah."

Ia menjelaskan, "Hal ini karena Syekh Syarif telah bersumpah dengan undang-undang pemerintahan transisi Somalia, yang pada tahun 2006 ia sebut sebagai UU sekular dan tunduk pada musuh."

Menggarami Air Laut

Hasan Ya’qub menuding campur tangan asing di Somalia justru memperparah konflik. Karena sejak Uni Mahkamah Islam (UMI) menguasai Somalia di tahun 2006, dunia telah menjadi saksi keamanan di Somalia."

Hasan mengatakan, "Begitu juga dengan naiknya Syekh Syarif sebagai Presiden Somalia untuk menciptakan keamanan, ini adalah tindakan ‘menggarami air laut,’ karena Somalia telah aman. Apalagi bila Syekh Syarif tidak mampu mengubah UU sekular pemerintahan transisi, maka hal ini ditolak oleh para mujahidin dan seluruh rakyat Somalia."

Senada dengan Hasan Ya’qub, wakil Mahkamah Syariah di Kisimayo mengatakan, "Tidak ada beda antara pemerintahan baru dengan pemerintahan sebelumnya, karena pemerintahan baru juga akan diisi oleh orang-orang lama."

Seruan untuk Berunding

Di sisi lain, ketua Persatuan Ulama Islam Internasional menyatakan siap menjadi perantara perdamaian antara pemerintahan baru Somalia dengan beberapa oposisinya; melakukan dialog dalam waktu dekat, kapan saja dan di mana saja.

Dalam pernyataan tertulis Syekh Yusuf Al-Qaradhawi mengatakan, "Terpilihnya presiden baru Somalia akan menjadi titik awal persatuan Somalia." Beliau menambahkan, "Syekh Syarif berhak menjadi Presiden Somalia dan ia sangat pantas menjabatnya. Karena kepribadiannya baik dan ia dipilih oleh masyarakat."

Untuk itu Syekh Al-Qaradhawi menyeru agar seluruh faksi Somalia bisa bahu-membahu bersama Syekh Syarif untuk menciptakan kemaslahatan lebih baik bagi Somalia, meninggalkan sukuisme dan perpercahan partai, menyongsong masa depan lebih cerah."

Di hadapan para pemimpin Afrika yang bertemu di Addis Ababa Selasa kemarin (3/2), Syekh Syarif mengatakan, "Manhaj kami moderat dan menolak kekerasan. Untuk itu kami berusaha untuk merangkul seluruh kalangan dalam menciptakan kedamaian dan keamanan di Somalia." (sn/alj/sb)