Terulang Lagi, Aksi Vandalisme di Sebuah Masjid di Daerah Pendudukan Israel

Aksi vandalisme menimpa Masjid Hassan Bek di kota Jaffa, daerah Palestina yang diduduki Israel. Polisi Israel belum berhasil mengungkap siapa pelaku vandalisme itu, tapi diduga pelakunya adalah kelompok Yahudi.

Al-Aqsa Foundation-lembaga yang bergerak di bidang rehabilitasi tempat-tempat bersejarah umat Islam-yang berbasis di Yerusalem dalam keterangan resminya menyatakan, para pelakunya memanjat pagar yang mengelilingi masjid hari Selasa (4/3) dinihari dan melakukan aksi vandalisme di halaman masjid dan merusak sejumlah properti masjid.

Surat kabar Israel Yediot Ahronot melaporkan, kejadian itu baru diketahui setelah warga Muslim yang ingin salat Subuh berjamaah datang ke masjid dan melaporkannya pada kepolisian Israel.

Imam masjid, Nawar Daka pada Yediot mengungkapkan, sekitar pukul 04.00 dinihari, ia melihat sekelompok orang masuk ke lokasi masjid, lalu mereka memecahkan pintu dan beberapa benda yang ada di sekitar masjid. "Kerusakannya tidak terlalu serius. Tapi dari apa yang terjadi, mereka sepertinya merencanakan untuk masuk ke dalam masjid, " ujar Imam Daka.

Ia mengakui bahwa masjid Hassan Bek memang mengalami beberapa kali insiden penyerangan, bahkan ada seorang laki-laki yang mengancam akan membumihanguskan masjid.

Seorang jamaah masjid mengatakan, "Kebencian telah mendorong para ekstrimis bertindak gila. Tindakan ini sangat menyakitkan dan menjadi bagian dari pelecehan-pelecehan terhadap warga Muslim yang sudah menderita. Polisi harus mengakhiri semua ini dan mencegah kejadian serupa terulang lagi.

Anggota parlemen Israel (Knesset) dari kalangan warga Arab Jamal Zahalka menyatakan bahwa aksi vandalisme terhadap Masjid Hassan Bek kemarin, merupakan aksi yang ketiga kalinya menimpa masjid itu. Ia menuduh polisi selama ini tidak serius menangani kasus ini dan tidak pernah menangkap pelakunya. Zahalka, yang mewakili Partai Balad di Knesset menyatakan akan meminta Komandan Keamanan Dalam Negeri Israel untuk memprioritaskan investigasi kasus ini.

Menurut al-Aqsa Foundation, situs-situs penting milik warga Muslim di wilayah Palestina yang didudduki Zionis-Israel sering menjadi target serangan. Pada tahun 2006, seorang Yahudi bernama Shimon Ben-Chaim melemparkan kepala babi yang dibungkus kaffiyah (kain yang biasa digunakan sebagai penutup kepala di Palestina) ke kompleks masjid al-Aqsa, yang memicu aksi protes warga Muslim dan Palestina.

Dan pelecehan itu ternyata juga dilakukan otoritas "pemerintahan" Zionis-Israel. Bulan Februari lalu, masih menurut keterangan al-Aqsa Foundation, otoritas Israel mengubah fungsi Masjid Souk, masjid bersejarah di Tiberias menjadi gudang tempat penyimpanan bahan bangunan. Masjid lainnya di Tiberias, yaitu Masjid Bahar.juga pernah menjadi target serangan, bahkan pernah dibakar. (ln/arabnews)