Wapres AS 'Ngeles': Terlalu Dini Menilai Perang Afghanistan

Mungkin mencoba menghibur diri dikala meroketnya jumlah kematian dari pasukan AS yang ada di Afghanistan, wapres Obama mencoba ngeles yang menyatakan seolah-olah korban yang tiap hari jatuh dari pasukan AS maupun NATO tersebut, tidak layak untuk dinilai sebagai pertanda kekalahan AS.

Sembilan tahun setelah invasi pimpinan Amerika dan melakukan pendudukan di Afganistan, Wakil Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa "terlalu dini untuk membuat penilaian" melaporkan kemajuan yang dilakukan militer AS di negara yang dilanda perang tersebut.

"Kami bahkan belum meyebarkan semua pasukan. Dan hal itu tidak akan terjadi sampai Agustus nanti," kata Biden dalam sebuah wawancara dengan televisi ABC dalam program "This Week", pada hari Minggu kemarin (18/7).

Sekitar 140.000 pasukan Amerika dan NATO saat ini ditempatkan di Afghanistan. Dan sekitar 10.000 lebih pasukan diharapkan akan dikerahkan di sana dalam beberapa minggu mendatang.

Biden menguraikan timeline dari presiden AS Barack Obama untuk mulai menarik diri dari Afghanistan pada bulan Juli 2011 sebagai "awal transisi" di negara yang dilanda perang itu.

"Semua ini hanyalah permulaan. Dan kami tahu itu akan menjadi pekerjaan yang sulit dan keras," katanya menambahkan bahwa Amerika Serikat mengharapkan berkurangnya peningkatan jumlah korban selama musim panas ini.

"Dan jika sekarang kita menarik mereka, maka akan ada lebih banyak kematian."

Pernyataan Biden datang sewaktu pasukan asing mengalami beberapa hari mereka yang paling berdarah di Afghanistan sejak invasi pimpinan Amerika di negara itu pada tahun 2001.

Invasi Afghanistan diluncurkan dengan tujuan resmi membatasi Taliban dan membawa perdamaian dan stabilitas di negara yang dilanda konflik tersebut.Sembilan tahun berlalu, namun, Afghanistan tetap tidak stabil dengan sebagian besar warga sipil tak berdosa tetap harus terus membayar harga terberat akibat invasi pasukan AS dan sekutunya. (fq/prtv)