Wartawan Italia Protes pada Israel, Sudah Diserang, Uangnya Dicuri Pula

Manolo Luppichini, wartawan asal Italia yang ikut rombongan "Freedom Flotilla" menyampaikan protesnya pada pemerintah Israel, karena kartu kreditnya digunakan untuk belanja setelah kartu kredit itu disita oleh aparat Israel, saat ia ditangkap bersama ratusan aktivis kemanusiaan lainnya.

Luppichini berada di atas kapal Sfintoni-8000, salah satu kapal kecil dalam rombongan "Armada Pembebasan". Kapal ini juga diambil alih oleh pasukan komando Israel, namun tidak ada korban tewas di kapal itu seperti yang terjadi di kapal Mavi Marmara. Namun, ia mengatakan, pasukan komando Israel melepaskan tembakan peluru karet dan dua orang terluka akibat pukulan senjata Israel yang mengandung aliran listrik.

Wartawan Italia itu mengungkapkan, setelah seluruh awak kapal rombongan "Armada Pembebasan" disandera, tentara Zionis Israel menyita seluruh benda milik aktivis kemanusiaan di kapal itu. "Mereka mengambil dua buah kamera, mikrofon, dan peralatan lainnya milik saya dan juru foto saya," kata Luppichini yang bekerja untuk stasiun televisi Italia RAI-3 dan saluran televisi Swiss.

"Setelah itu, tentara Israel mengambil dompet, paspor, tas dan barang pribadi milik penumpang kapal," sambungnya.

Setelah semua kapal digiring ke pelabuhan Ashdod, Luppichini beserta sejumlah aktivis "Armada Pembebasan" dipindahkan ke penjara Be’er Sheva dan di penjara itulah menerima sebuah formulir berisi pernyataan bahwa paspornya disita.

Tanggal 2 Juni, Luppichini dibawa ke otoritas keimigrasian dan dideportasi. Otoritas Israel tidak mau mengembalikan barang-barang pribadinya seperti paspor dan kartu kredit, meski ia menunjukkan surat bahwa barang-barangnya disita oleh aparat Israel. Luppichini akhirnya dipulangkan ke Italia dan beberapa hari yang lalu, ia mengetahui bahwa ada transaksi pembelian dengan menggunakan kartu kreditnya yang disita oleh aparat Israel.

Salah satu transaksi dilakukan pada tanggal 2 Juni–saat Luppichini dideportasi dari Israel–senilai 10 nis (mata uang Israel), dilakukan di Tel Aviv dari sebuah mesin pembayaran. Transaksi lainnya senilai 240 nis dilakukan di supermarket Desa Gedera. "Jumlahnya memang tidak banyak. Tapi prinsipnya, ini adalah pencurian, apapun tujuannya," kata Luppichini dalam surat protesnya yang ditujukan pada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Presiden Israel Shimon Peres, Kementerian Luar Negeri dan Pertahanan serta Kedutaan Besar dan konsulat Israel yang ada di Italia.

Luppichini mengatakan, ia hanya ingin tahu siapa yang telah menggunakan kartu kreditnya, mengapa dan bagaimana kartu kredit itu bisa digunakan. Ia juga menuntut agar barang-barang miliknya yang disita Israel dikembalikan. (ln/hrtz)