Ilshat Kokbore: Uighur, Tibet, Hongkong Juga Tidak Bisa Bernafas

“Semua rakyat China tidak dapat bernafas. Bangsa Uighur yang berada di kamp konsentrasi, di dalam penjara,  dalam kerja paksa, mereka semua tidak bisa bernafas. Bangsa Tibet tidak dapat bernafas. Hongkong tidak dapat bernafas,” sambungnya.

Di sisi lain, pihak Republik Rakyat China tampaknya memanfaatkan kemarahan rakyat Amerika Serikat itu untuk menekan pemerintahan Donald Trump.

Selain menurunkan berita mengenai peristiwa tragis itu, Kantor Berita Xinhua melalui akun Twitter @XHNews, misalnya, juga menggarisbawahi rasialisme yang masih mewarnai Amerika Serikat.

“I can’t breathe.” Begitu tulis akun itu dalam salah satu twitnya. Itu adalah kutipan dari kalimat yang diucapkan George Flyod ketika anggota

Dalam twit yang sama sekitar satu jam lalu, Xinhua menyertakan sebuah klip berdurasi 2 menit 20 detik berisi potongan berbagai peristiwa yang memperlihatkan sikap brutal polisi Amerika Serikat saat menangani warga kulit hitam. (Rmol)