Kisah Kaum Tsamud di Al Ula, Tempat yang Dihindari Nabi Namun Jadi Resor Mewah

Allah SWT lalu menurunkan azab yang membinasakan kaum kafir tersebut. Azab diawali suara petir, guncangan dahsyat, hingga batu-batu berjatuhan seperti diceritakan dalam An Naml ayat 52

فَتِلْكَ بُيُوتُهُمْ خَاوِيَةًۢ بِمَا ظَلَمُوٓا۟ ۗ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَةً لِّقَوْمٍ يَعْلَمُونَ

Artinya: “Maka itulah rumah-rumah mereka dalam keadaan runtuh disebabkan kezaliman mereka. Sesungguhnya pada yang demikian itu (terdapat) pelajaran bagi kaum yang mengetahui.”

Waktu berlalu sejak era Kaum Tsamud dan Nabi Shaleh, hingga tahun kenabian Rasulullah SAW. Nabi Muhammad dikisahkan melalui Lembah Al Hijr saat Perang Tabuk. Beliau bersama rombongan melalui sumur yang digunakan unta Nabi Shaleh.

Nabi Muhammad kemudian melarang rombongannya memasuki wilayah tersebut. Dalam haditsnya Nabi menjelaskan di area itulah Kaum Tsamud ditimpa azab. Berikut haditsnya,

“Sesungguhnya, aku takut kalian akan ditimpa musibah (azab) seperti musibah yang menimpa mereka (Kaum Tsamud). Oleh sebab itu janganlah kalian memaskuki (wilayah) mereka.” (HR Ahmad).

Tahun demi tahun wilayah yang berada di dekat Al Ula tidak dijamah orang. Di area tersebut terdapat situs warisan dunia Madain Shaleh yang telah ditetapkan badan kebudayaan dunia UNESCO.

Namun nasib wilayah Al Ula kini berubah seiring keputusan pemerintah Saudi mewujudkan Vision 2030. Al Ula yang sebelumnya tidak dikenal, berubah menjadi tourist hotspot dengan resor mewah.

“Saya sangat senang dengan pembukaan turisme di Al Ula. Pembukaan ini memberi kesempatan bekerja dan melepas ketergantungan pada sumber daya alam sebagai kekuatan ekonomi,” ujar penduduk Al Ula, Manal Al Budair.

Pembukaan pariwisata di Al Ula masih berlangsung, seiring Madain Shaleh dan lokasi tempat Kaum Tsamud yang mengabaikan seruan Nabi Shaleh diazab Allah SWT. (detik)