CIA dan 70 Tahun Dosa Kejahatan Terorganisir (Bag.I)

Dia telah menjadi kepala stasiun CIA di Filipina pada akhir karirnya dan, ketika saya berbicara dengannya, dia sedang berbisnis dengan seorang mantan Menteri Pertahanan Filipina. Dia menggunakan kontaknya dengan baik. Begitulah bagaimana korupsi bekerja bagi birokrat senior.

Donohue mengatakan CIA tidak akan melakukan sesuatu kecuali hal itu memenuhi dua kriteria. Kriteria pertama ialah “potensi intelejen.” Program itu harus menguntungkan CIA; mungkin dengan memberi tahu mereka bagaimana menjatuhkan sebuah pemerintahan, atau bagaimana memeras seorang pejabat, atau di mana laporan itu tersembunyi, atau bagaimana cara agar seorang agen dapat melintasi perbatasan. Istilah “potensi intelejen” berarti hal tersebut berguna bagi CIA.

Kriteria kedua ialah bahwa hal tersebut dapat disangkal. Jika mereka tidak menemukan cara menyusun program atau operasi yang dapat mereka sangkal, mereka tidak akan melakukannya. Penyangkalan yang masuk dapat sesederhana seperti menyediakan petugas atau aset dengan cover militer. Kemudian CIA dapat mengatakan,”Tentara yang melakukannya.”

Penyangkalan masuk akal ialah tentang bahasa. Pada sidang dengar pendapat Senat ke dalam plot pembunuhan CIA terhadap Fidel Castro dan para pemimpin asing lainnya, mantan wakil direktur operasi Richard Bissell mendefinisikan, penyangkalan masuk akal “sebagai “penggunaan dari circumlucution (menggunakan kata-kata yang terlalu banyak dalam usaha mengelak) dan eufisme (pelembutan bahasa) dalam diskusi di mana definisi yang tepat akan membongkar tindakan-tindakan rahasia dan mengakhiri mereka.”

Semua yang CIA lakukan dapat disangkal. Itu merupakan bagian dari mandat Kongresional-nya. Kongres (DPR, red) tidak ingin dimintai pertanggungjawaban atas hal-hal kriminal yang CIA lakukan. Satu-satunya yang CIA lakukan diketahui publik ialah ketika Kongres atau Presiden menganggap hal itu dapat membantu perang psikologis dengan memberitahu rakyat Amerika bahwa CIA sedang melakukan hal itu.

Penyiksaan merupakan contohnya. Setelah 9/11, dan sampai dan melalui invasi Iraq, rakyat Amerika menginginkan pembalasan. Mereka menginginkan darah Muslim mengalir, jadi pemerintahan George W Bush membocorkan bahwa mereka sedang menyiksa para pelaku kejahatan. Mereka memainkannya dengan cerdik dan menyebutkan “interogasi yang disempurnakan,” tetapi semua orang secara simbolis mengerti. Circumlocution dan eufemisme. Penyangkalan masuk akal. (Hi/Ram)