Lebih Dari 400 Ribu Warga Irak Mengungsi Dari Mosul Sejak Oktober Lalu

Eramuslim – Lebih dari 355 ribu warga Irak dilaporkan telah mengungsi ke luar kota sejak dimulainya operasi pembebasan kota Mosul oleh pasukan pemerintah Syiah Baghdad sejak 17 Oktober 2016 lalu, seperti dilansir BBC Arabic dari laporan terbaru yang dirilis Kementerian Migrasi dan Perpindahan Irak.

“Dari jumlah tersebut sebanyak 81 ribu diantaranya telah kembali ke tempat tinggal mereka masing-masing setelah pasukan gabungan berhasil merebut kota,” ujar Migrasi dan Perpindahan Irak, Jassim Mohammed Al-Jaff, dalam keterangannya hari Senin (20/03) kemarin.

Menteri Jassim Mohammed melanjutkan, “181 ribu orang mengungsi sejak dimulainya operasi pembebasan wilayah barat kota Mosul pada 19 Februari kemarin, dan 111 ribu diantaranya kini tinggal di kamp-kamp pengungsian milik Kementerian Migrasi dan Perpindahan Irak. Jumlah tersebut belum ditambah dengan 70 pengungsi asal sisi Timur kota Mosul.”

Data berbeda justru diungkapkan Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa “PBB”, dimana lembaga internasional ini memprediksi lebih dari sekitar 400 ribu warga sipil telah mengungsi sejak digelarnya operasi pembebasan sisi barat kota Mosul pada 19 Februari lalu.

Konflik bersenjata di Irak dipicu sikap diskriminatif pemerintahan Syiah Baghdad yang dipimpin mantan Perdana Menteri Nouri al-Maliki terhadap warga Islam di Irak pasca penggulingan Saddam Hussein pada tahun 2003 lalu.

Amerika Serikat dan sekutunya Inggris bertanggung jawab penuh atas konflik berdarah di Irak yang berlangsung sejak tahun 2014. (Bbcarabic/Ram)