AS Abstain di Sidang DK PBB, Israel-Hamas Bakal Ada Gencatan Sejata?

eramuslim.com – Peluang gencatan senjata antara Israel dan pejuang Hamas di Jalur Gaza, Palestina, terbuka lebar usai Amerika Serikat (AS) memilih abstain di Sidang DK PBB.

Awal pekan ini, AS memilih abstain dan tidak memveto resolusi terbaru yang divoting dalam sidang DK PBB terkait Jalur Gaza.

AS diketahui sudah tiga kali menggunakan hak vetonya untuk menggagalkan resolusi DK PBB yang menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Seperti dilansir Al Jazeera dan Reuters, Selasa (26/3/2024), abstain yang diberikan AS itu akhirnya meloloskan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB) yang menuntut gencatan senjata segera di Jalur Gaza.

Ini menjadi resolusi pertama DK PBB yang disetujui sejak perang antara Hamas dan Israel terjadi pada awal Oktober 2023 lalu.

Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield memberikan penjelasan di balik keputusan Washington tidak menggunakan hak veto, namun juga tidak memberikan suara dukungan untuk resolusi terbaru itu, dan lebih memilih abstain.

“Kami menghargai kesediaan anggota-anggota Dewan ini untuk melakukan beberapa perubahan dan menyempurnakan resolusi ini. Namun, penyuntingan penting tertentu diabaikan, termasuk permintaan kami untuk menambahkan kecaman terhadap Hamas,” ucapnya seperti dikutip dari situs resmi Misi AS untuk PBB, usun.usmission.gov.

“Dan kami tidak setuju dengan semua yang ada di dalam resolusi ini. Untuk alasan tersebut, sayangnya kami tidak bisa memilih iya,” jelas Thomas-Greenfield soal alasan AS memilih abstain.

“Namun, seperti yang saya katakan sebelumnya, kami mendukung penuh beberapa tujuan penting dalam resolusi yang tidak mengikat ini. Dan kami mempercayai bahwa penting bagi Dewan untuk bersuara dan memperjelas bahwa gencatan senjata harus dilakukan dengan pembebasan semua sandera,” tegasnya, merujuk pada alasan Washington tidak menggunakan hak vetonya.

“Memang benar, seperti telah saya katakan sebelumnya, satu-satunya jalan untuk mengakhiri konflik ini adalah dengan membebaskan semua sandera,” kata Thomas-Greenfield dalam pernyataannya.

Resolusi DK PBB yang berhasil disetujui itu menuntut gencatan senjata segera di bulan Ramadan yang dihormati oleh semua pihak yang mengarah pada gencatan senjata berkelanjutan yang bertahan lama, dan juga menuntut pembebasan semua sandera dengan segera dan tanpa syarat.

 

(Sumber: Pojoksatu)

Beri Komentar