188 Perusahaan Tekstil Bangkrut, 68 Ribu Buruh Jabar di-PHK

“Saat ini perusahaan ada perkumpulan baru yaitu Perkumpulan Perusahaan Tekstil Jabar yang anggotanya sudah 340 pabrik garmen,” katanya.

Pihaknya juga mendorong agar serikat pekerja perusahaan garmen memiliki keanggotaan yang cukup agar membuat Rembug Jabar untuk menyelamatkan industri tekstil dan garmen. Kegiatan ini dilakukan untuk menyelematkan industri tekstil dan garmen tersebut bentuknya LKS Tripartit Sektoral.

Menurut Ketua Ikatan Ahli Tekstil Seluruh Indonesia (Ikatsi) Suharno Rusdi, saat ini industri dalam negeri terutama tekstil harus bersaing dengan serbuan produk impor yang membanjiri pasar Indonesia. Dengan harga yang lebih murah, masyarakat lebih memilih produk tersebut padahal kualitasnya belum tentu lebih bagus dari produk buatan pabrik tekstil lokal.

Oleh karena itu, Suharsono meminta pada pemerintah agar bisa lebih giat melakukan pengawasan dan bisa tegas untuk meminimalisasi produk luar negeri. Jangan sampai produk yang sejenis buatan dalam negeri justru kalah bersaing dengan barang impor.

“Maka harus ada penjagaan ketat, kalau bisa pajak bea masuk itu dinaikan,” katanya. [rol]