Ada Operasi Asing Adu Domba TNI, Polri, dan BIN

“Setelah saya cek, website itu dihosting dari luar negeri. Ada intensi dari pembuat situs itu untuk menyamarkan penjejakan,” kata Ridlwan.

Pagi hari, tanggal 24 September isu makin memanas karena beredar berita melalui WhatsApp Group yang mengutip situs perang bintang.com.

“Padahal di berita itu hanya wawancara fiktif seolah-olah Kepala BIN diwawancarai. Padahal tidak pernah dan tidak jelas lokasi wawancaranya. Tujuannya jelas fitnah dan menyesatkan,” kata Ridlwan.

Selain BIN, akun-akun anonim juga memanaskan situasi dengan seolah-olah menuduh Polri mempunyai senjata ilegal. Bahkan dengan gambar-gambar hoax.

Dia mencontohkan salah satu postingan di media sosial yang menunjukkan tumpukan gambar senjata AK47 yang disebut sebagai milik Polri.

“Setelah ditelusuri di internet itu gambar tumpukan senjata di konflik Yaman tahun 2016. Jadi memang tujuannya adu domba dengan modal gambar hoax,” katanya.

Dia menilai isu ini adalah upaya pecah belah oleh kepentingan asing agar Indonesia gaduh. Tujuannya agar masyarakat saling curiga termasuk personel di dalam kepolisian, BIN, dan TNI.

“Operasi intelijen asing yang sangat berbahaya karena mengadu domba para Bhayangkari negara, padahal hubungan Panglima, kepala BIN, Kapolri harmonis dan baik baik saja,” katanya.

Lebih lanjut, dia menilai respon Menkopolhukam Wiranto dalam menenangkan suasana sudah tepat dan terukur.

“Kalau setelah ini terus memanas, pasti ada kepentingan asing yang tidak ingin Indonesia akur, rukun dan damai,” pungkasnya.(kl/rmol)

https://m.eramuslim.com/resensi-buku/konspirasi-penggelapan-sejarah-indonesia-eramuslim-digest-edisi-10.htm