Awalnya Habib Rizieq Ragu Hadiri Aksi Reuni 212, Penasehat Hukum Yakinkan Ini…

Namun demikian, setelah berdiskusi dengan panitia, Habib Rizieq menyebut Reuni Akbar 212 tahun 2022 ternyata bukan berbentuk demonstrasi.

“Kalau bentuknya seperti yang lalu-lalu, dulu pernah ada reuni kan, kalau bentuknya salat tahajud, salat subuh, zikir, ah itu nggak ada masalah,” katanya.

“Yang penting tausiahnya tausiah keagamaan, jangan jadi orasi kayak demonstrasi. Jadi ini arahan para pengacara, saya terima, karena pengacara lebih paham soal hukum nasional,” jelasnya.

“Begitu kita sudah diskusi, berapa hari panitia datang sebelum acara? 3 hari sebelum acara, para panitia datang ke rumah saya bersama tokoh-tokoh 212 yang pernah ikut di tahun 2016, datang ramai-ramai sampaikan hajatnya,” tuturnya lagi.

HRS lantas mewanti-wanti bahwa dirinya bisa terancam kembali di penjara jika Reuni 212 hari ini Jumat (2/12) berujung menjadi persoalan.

“Saya jawab dengan jawaban pengacara, saya bilang kalau bentuknya demo, aksi, maaf, saya tidak terima. Bukan persoalan saya takut, bukan persoalan saya nggak berani,” jelasnya.

“Persoalannya ini strategi dakwah, strategi perjuangan, karena begitu saya ikut saya dipenjara lagi 1 tahun, saya nggak bisa kumpul gini sama umat,” jelas Habib Rizieq. (pojoksatu)