BAKOMUBIN: Perang Tugas Militer, Tapi Sipil Jihad Ke Rohingya Gak Masalah…

Eramuslim – Ketua Umum Badan Koordinasi Muballigh Indonesia (BAKOMUBIN), Prof.Dr. Dedy Ismatullah, SH.MH menyatakan bahwa konfrontasi senjata untuk membebaskan rakyat Rohingya dari penjajahan Myanmar adalah tugas militer. Akan tetapi, sipil yang memiliki niat berjihad ke Myanmar tidak masalah.

“Perang itu kewajiban Tentara, sipil tidak ada kewajiban perang. Tapi, mereka yang mau berjihad fisabilillah tidak ada masalah, karena konsep Islam itu umat adalah satu tubuh, kalau satu orang sakit, semua ikut sakit,” katanya di kantor DPP BAKOMUBIN, Penjernihan, Selasa (5/9).

Kendati demikian, menurutnya, berjihad harus sesuai dengan kemampuan. Jangan sampai keberadaan seseorang di Myanmar malah akan merepotkan di sana. Apalagi, banyak faktor kesulitan yang tidak dapat diprediksi.

“Kita tidak mau nantinya malah akan membebani masyarakat Rohingya, karena di sana berhadapan dengan militer dan banyak kemungkinan terjadi peristiwa yang tidak dapat diduga. Yang terpenting perlu dikirim pasukan Internasional,” katanya.

BAKOMUBIN sendiri mengedepankan bantuan kemanusiaan, pengiriman relawan Kemanusiaan, dan tekanan politik untuk mengadvokasi persoalan Rohingya. (Voa-I/Ram)