Bansos Tak Mampir di Rumah Nyaris Ambruk Nenek Sumi di Serang

Menuju rumah Sumi pun bukan perkara mudah. Tak ada akses jalan berlapis aspal atau beton. Rumah yang mereka tempati milik anak pertama Nenek Sumi, yang memilih bekerja merantau ke Angke, Jembatan Tiga, Jakarta.

“Bantuan enggak dapat, enggak ada pokoknya mah, (enggak) tahu yang lain mah kalau kita mah enggak pernah (dapat),” kata Darwin, putra bungsu Nenek Sumi.

Kaki kirinya di gigit ular tanah satu tahun lalu saat berkebun. Akibat tidak ada biaya, diobati alakadarnya. Beruntung Darwin tidak sampai meninggal. Namun kini, kaki nya menghitam, untuk berjalan harus menggunakan penopang dari kayu yang dia buat sendiri.

Jika tak ada makanan untuk di masak, Nenek Sumi dan Darwin hanya bisa pasrah sembari menunggu bantuan. Beruntung, dia kerap mendapatkan bantuan sembako dari personel TNI Korem 064/Maulana Yusuf.

“Alhamdulillah aja dapet sembako dari Pak TNI,” jelasnya.

Di lokasi yang sama, Bakriah (74) yang rumahnya tepat di belakang rumah Nenek Sumi, juga mengaku belum pernah mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah.

Nenek Bakriah bercerita bahwa dia dan beberapa warga lainnya sempat diminta mengumpulkan foto kopi KTP dan Kartu Keluarga (KK), namun hingga kini belum ada tindaklanjutnya.

“Didata mah didata, sensus, ditempel (stiker), masak enggak didata. Waktu bulan lalu ngumpulin KK, KTP. Iya katanya mau dapat (bantuan), Alhamdulillah belum,” kata Nenek Bakriah, ditempat yang sama, Selasa (26/5). (*)