Catatan Zeng Wei Jian: Sepekan Anies-Sandi

Pagi hari tanggal 18 Oktober, Anies-Sandi mengunjungi SD Negeri 07 Cawang. Di sekolah itu Anies menyatakan akan meningkatkan jumlah anak Jakarta yang menuntaskan program Wajib Belajar 12 Tahun.

Sejak kemarin, hujan mulai turun. Jakarta langsung macet. Hingga malam, masih belum stop. Kemang dikabarkan banjir.

Anies dapet laporan ada tanggul jebol di kawasan Jatipadang, Jakarta Selatan. Seorang netizen @Yusufsulistiyo ngetwit, “Banjir di bintaro sektor 9.”

Media serempak gunakan istilah “banjir”. Tidak lagi gunakan kata “genangan” seperti dulu saat Ahok berkuasa. Sekalipun, kedalaman air 1 meter, tetep disebut “genangan”. Sekarang, saat Anies jadi gubernur, genangan semata kaki disebut sebagai “banjir”.

Anies segera menginstruksikan Camat, Lurah dan orang-orang BPBD handle tumpahan air di Jatipadang. Mereka sukses. Banjir segera diatasi sehingga tidak menjadi endemik. Gubernur Anies memantau banjir dari Jakarta Smart City di Gedung G lantai 3 Balai Kota. Anies sukses mengatasi banjir dari kejauhan. Seperti Presiden Obama memantau jalannya Operasi Neptune Spear dari ruangan kecil di White House.

Hari Jumat (20/10), Anies-Sandi bikin hetrik. Semerta-merta, mereka disebut “sakti”.

Siang itu, mereka meninjau proyek MRT (mass rapid transit) di Stasiun Haji Nawi, Fatmawati, Jakarta Selatan.

Pembangunan stasiun MRT di lokasi itu terhambat. Ahok dan Jarot ngga sanggup benahi. Ada empat bidang tanah belum bisa dibebaskan Pemprov DKI.

Lokasinya terletak di depan Toko Karpet Serba Indah dan Gramer Mandiri. Pemilik lahan minta ganti rugi Rp 120 juta per meter. Putusan pengadilan menyatakan Pemprov DKI hanya perlu membayar Rp 60 juta per meter.

Salah seorang pemilik lahan (Mahesh) menghampiri Anies. Dia bos Toko Karpet Serba Indah. Mereka ngobrol. Entah apa yang mereka bicarakan. Tiba-tiba, Mahesh menyatakan siap melepas lahannya saat itu juga. Sandi menyebut Mahesh: “Hero of the Day”.

Ngga lama kemudian, secara simbolik, Anies, Sandi dan Mahesh merobohkan pagar toko milik Mahesh. Pihak MRT dan jurnalist jadi saksi.

Saya cuma bisa komentar: LUAR BIASA..!!

Esok harinya, Sabtu sampai Minggu, Anies kembali jadi target cyberbully. Kali ini dia dan rombongan gubernur (5 mobil) dituduh menerobos jalur One Way dari arah Puncak.

Saya malas mendalami hoax ini. Logika sederhana saja, jika rombongan Anies menerobos One Way, kok ngga tabrakan adu-kebo ya?(kl/ts)

https://m.eramuslim.com/resensi-buku/pahlawan-akankah-hanya-menjadi-kenangan-untold-history-eramuslim-digest-edisi-9.htm