CBA Nilai Reshuffle Menteri Jokowi Ibarat Orang Kena Kanker Tapi Dikasih Obat Kudis

ucokEramuslim.com – Reshuffle kabinet yang dilakukan pemerintahan Joko Widodo dianggap belum bisa mengobati berbagai penyakit yang mengakibatkan anjloknya nilai tukar rupiah atas dollar Amerika Serikat.

“Ibaratnya pemerintah Jokowi – JK telah mengidap penyankit kanker yang mematikan, malahan dikasih obat kudis oleh presiden Jokowi,” ungkap Direktur Centre for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi kepada Pribuminews.com, Kamis (13/08).

Ia mencontohkan, pergantian tim ekonomi Kabinet Kerja yang diganti hanya Menteri Kordinator Bidang Ekonomi saja. Sedangkan Menteri Keuangan, Menteri ESDM dan Menteri BUMN tidak disentuh.

“Hal ini mengakibatkan sulit membangun kepercayaan publik atau pasar karena integritas Menteri Kordinator Bidang Ekonomi diragukan. Bila lihat mukanya Darmin Nasution, pasti teringat dengan kasus pajaknya Gayus, dan kasus mega korupsi pemerintahan SBY, yaitu kasus Century,” tandasnya.

Apalagi, kata Uchok, bila melihat kinerja Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro. Pendapatan pajak semester 1 tahun 2015 hanya sebesar Rp.502 triliun atau sebanyak 33,7 persen. Sedangkan pendapatan pajak semester 1 tahun 2014, bisa mencapai Rp.539.4 triliun atau sebanyak 43,3 persen.

Kemudian, pendapatan dari pajak sebesar Rp.502 triliun saja, tidak mencukupi atau menutupi total belanja sebesar Rp.506 triliun, yang diperuntukan pada; pertama, belanja 120 lembaga negara sudah menghabiskan sebesar Rp.208 triliun; dan kedua, dana transfer ke daerah sebesar Rp.298 triliun.

“Jadi, dari persoalan diatas, kami dari CBA (Center for Budget Analysis) untuk segera Presiden Jokowi melakukan reshuffle jilid kedua,” tambahnya seperti dilansir pribuminews (13/8)

Konon kabarnya, menteri yang akan di-reshuffle berjumlah 11 orang. Yang nampak kemarin baru 6 menteri saja. Artinya publik masih menunggu 5 menteri lagi untuk bergeser dari posisinya.(rz)