CBA: Ekonomi 2018 Diprediksi Tetap Meroket, Tapi ke Bawah…

Eramuslim.com – Pertumbuhan ekonomi tahun 2018 tak akan lebih baik dari tahun lalu yang tak beranjak dari angka 5,05 persen.

Hal itu diperkirakan oleh Pengamat Anggaran yang juga Direktur Center For Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi. Menurut dia, ekonomi tahun ini justru akan terhambat oleh program pembangunan pemerintah sendiri.

“Pertumbuhan ekonomi ke depan akan terhambat oleh pembangunan infrastuktur yang begitu nafsu, dan tidak memperhatikan pembangunan sektor lain,” katanya saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Senin (1/1).

Alasannya, pembangunan infrastruktur yang dikerjakan oleh pemerintah selama ini hanya dikerjakan oleh BUMN alias perusahaan plat merah merah.

“Hal ini berarti, perusahaan swasta bisa mati atau kembang kempis karena dalam lelang selalu dikalahkan oleh BUMN,” imbuhnya.

Selain itu, lanjutnya pertumbuhan ekonomi juga terhambat oleh banyaknya anggaran negara yang hanya dipakai untuk membayar utang luar negeri. Ini akan membuat pertumbuhan ekonomi akan tetap terpuruk alias meroket tapi arahnya ke bawah.

“Pada tahun 2017 saja, negara ini harus bayar utang dan bunga utang sampai sebesar Rp.514 triliun,” bebernya.

Padahal di tahun 2017, tambahnya, satu-satunya pendapatan negara, yakni pajak, sama sekali tak digenjot oleh pemerintah dengan maksimal. Di tahun 2018 pun kata dia akan demikian.

“Karena Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tidak terbuka ke publik soal penerimaan pajak dari rakyat, banyak mereka yang sembunyikan,” sesalnya.

Uchok menegaskan bahwa itu merupakan tanggung jawab dari Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Hanif Dhakiri.

“Coba buka berapa Sri Mulyani, Hanif Dhakiri berapa bayar ke negara, dan pajak apa saja yang mereka bayar ke negara. Jangan rakyat melulu yang dikejar, disuruh bayar pajak untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Ini namanya tidak adil,” pungkasnya.(kl/rmol)