Demokrat: Bandara yang Dibangun Jokowi Mangkrak, yang Rame Malah Dijual

Sebelumnya, Deputi Strategi dan Kebijakan Balitbang DPP Demokrat Yan Harahap menilai penjualan saham salah satu objek vital milik negara senilai Rp85,6 triliun itu menjadi indikasi keuangan negara dalam kondisi yang tidak baik.

“Ternyata 49% saham Bandara Kualanamu    sudah dijual ke pihak asing. Jika ini benar, jgn2 negara ini sudah bangkrut di tangan rezim ini. Apa begitu?,” kata Yan dikutip Fajar.co.id di akun Twitternya, Kamis (25/11/2021).

Selama ini bandara kebanggaan masyarakat Sumut itu dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Angkasa Pura II (Persero).

Adapaun pihak asing yang membeli 49 persen saham yakni GMR Airport Internasional yang berbasis di India, walau AP II tetap miliki saham mayoritas 51%.

Diketahui GMR Airport Internasional merupakan perusahaan konsorsium yang terdiri atas GMR Group asal India dan Aéroports de Paris Group (ADP) asal Prancis.

Saat ini GMR Airport mengelola New Delhi’s Indira Gandhi International Airport (Best Airport in India and Central Asia by Skytrax 2019-2021).

Kemudian Hyderabad International Airport di India, Bidar Airport di India, Mactan Cebu International Airport di Filipina, serta tengah mengembangkan Goa International Airport di India, Visakhapatnam International Airport di India, dan Crete International Airport di Yunani.(fajar)