Dianggap Tak Bisa Jaga Mulut, Ngabalin Tuai Kecaman

Dia menyarankan Jokowi mencari orang yang lebih tenang ketimbang Ngabalin, orang dengan pilihan diksi yang baik, sehingga Jokowi tidak dirugikan. Anwar Abbas mengaku pernah pula dinilai Ngabalin dengan diksi yang sama dengan yang dipakai Ngabalin untuk menilai Busyro.

“Saya juga pernah dikatakan Ngabalin sebagai Pak Tua yang pikirannya sungsang. Kalau saya sih nggak marah. Pak Busyro saya rasa juga nggak marah. Bagi Muhammadiyah, yang penting negara ini berjalan dengan baik,” kata Anwar.

Lebih lanjut, Anwar membedah kalimat ‘otak sungsang’ yang digunakan Ngabalin untuk menilai Busyro. Dia tidak setuju dengan penilaian itu. Soalnya, otak Busyro terbukti jempolan. Dia pernah lolos fit and proper test Komisi III DPR dan menjadi pimpinan KPK.

“Saya melihat pernyataan Pak Busyro substantif dan ideologis, sementara pernyataan Pak Ngabalin politis,” kata dia.

Ngabalin Jawab Kritik Anwar Abbas

Ngabalin menjawab kritik Anwar Abbas dengan menyebut Busyro jangan berbicara laiknya pegiat antikorupsi. Kepada Anwar Abbas pun Ngabalin mengatakan sebaiknya bergabung dengan partai politik (parpol) jika ingin berpolitik.

“Pak Busyro itu jangan memposisikan diri seperti pegiat LSM antikorupsi di PP Muhammadiyah,Anwar Abbas ya maksudnya itu (mengkritik). Sama seperti Pak Anwar Abbas, kalau mau berpolitik, masuk saja parpol, nggak usah di Muhammadiyah atau MUI. Kasihan, beliau-beliau itu kan orang baik, orang-orang terhormat,” kata Ngabalin kepada wartawan, Kamis (13/5/2021).

Ngabalin heran atas ucapan Busyro Muqoddas yang mengatakan bahwa KPK tamat di tangan Presiden Jokowi. Menurut Ngabalin, sepatutnya Busyro menyampaikan pikiran terkait KPK langsung di hadapan Jokowi.

“Kalau perilaku prejudice itu berbeda dengan kritik. Mana bisa orang sekapasitas mantan Ketua KPK, kemudian Ketua Bidang Hukum dan HAM di PP Muhammadiyah, kalau mau menyampaikan pikiran-pikiran cerdas dan jenius kepada Presiden terkait dengan hal-hal yang menyangkut KPK, apa susah? Apa sulitnya mau ketemu Presiden itu? Kan pimpinan Muhammadiyah itu orang ulama itu,” ujarnya.

“Saya ini kenapa keras memprotes itu? Karena saya keberatan kalau Muhammadiyah itu dirusaki untuk mencederai namanya, tercederai itu organisasi yang berwibawa, kuat, bergerak dalam bidang pendidikan dan dakwah. Sebaiknya berhenti saja dari Muhammadiyah, kemudian aktif di LSM, jadi tidak merusak Muhammadiyah,” tambahnya.

Oleh sebab itu, Ngabalin menyarankan sebaiknya Anwar Abbas dan Busyro Muqoddas mengundurkan diri dari Muhammadiyah. Ngabalin pun tak keberatan jika Anwar Abbas dan Busyro Muqoddas berbalik menyarankan Presiden Jokowi supaya memberhentikan dirinya dari KSP.

“Kalau saya keras bicara tentang Pak Busyro dan Pak Anwar Abbas, itu ya karena mereka adalah pimpinan Muhammadiyah, sebaiknya mereka berhenti, sebaiknya mengundurkan diri, supaya lebih bebas.

Nanti kalau Pak Anwar dan Pak Busyro berkesempatan ketemu Presiden, usulkan saja kepada Presiden supaya memberhentikan saya. Nggak usah ngomong-ngomong di publik begitu, nggak zamannya lagi,” ucapnya.

Pemuda Muhammadiyah Sebut Ngabalin Tak Beradab

Pemuda Muhammadiyah juga membela Busyro. Pemuda Muhammadiyah menilai Ngabalin tak beradab.

“Mengatakan berotak sungsang itu sudah sangat mencela dan tidak beradab menurut saya,” kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Sunanto saat dihubungi, Jumat (14/5/2021).