Diungkap Novel Basewedan, Ada Penindakan Korupsi Terjegal, Tiba-tiba Berhenti tanpa Alasan Jelas

Giat Berantas Korupsi Malah Diserang

Novel Baswedan menyatakan, selama ini dirinya dan pegawai lainnya hanya fokus pada pemberantasan dan penanganan kasus korupsi.

Akan tetapi, mereka yang memberantas korupsi tanpa pandang bulu, malah diserang dengan isu radikalisme dan talibanisme. Bahkan, serangan itu sudah didapat sejak lama. Tapi, Novel tak membeberkan pasti sejak kapan.

“Tapi upaya saya (memberantas korupsi) ini dibungkus seolah olah-olah kita lawan radikalisme atau talibanisme yang merusak NKRI,” katanya.

Pemberantasan korupsi yang dilakukannya bersama pegawai lainnya, sambungnya, tidak lain hanya untuk membersihkan aparatur negara dari praktik korupsi.

“Ketika aparatur ini berbuat sesuatu yang menguntungkan diri atau kelompoknya, yang itu meninggalkan kewajibannya mencapai tujuan tadi, itulah korupsi,” jelasnya.

Pemberantasan korupsi, lanjut dia, adalah kerja-kerja yang bertujuan untuk mensejahterakan Indonesia. Sebab, praktik korupsi adalah jelas-jelas pelanggaran konstitusi.

“Jadi kalau (pemberantasan) korupsi mau dijauhkan dari nasionalisme, itu enggak mungkin,” tegas Novel. [Pojoksatu]