Direktur RSUD Mataram: Gak ada Yang Mati Gegara Covid-19, MERS Lebih Mematikan!

Sekarang, kemudian muncul makanya namanya Corona-19, saya tidak tahu penamaannya, tapi ini sudah ada sejak dulu.

Jadi dalam perasaan nyaman dan bahagia, itu yang menyebabkan seseorang itu jadi percaya diri.

Punya keyakinan untuk menerima ini dengan lapang dada.

Satu yang harus saya sampaikan adalah ndak ada itu yang meninggal akibat Covid.

Yang meninggal itu adalah memang penyakit-penyakit orang yang punya penyakit penyerta atau bawaan,” ujar Dokter Lalu.

Muammar Arafat pun mempertanyakan pernyataan dari Dokter Lalu yang terkesan sudah terlambat dan bahkan corona sudah heboh dari 3 bulan lalu ini sudah sampai tahap memberlakukan new normal.

Ia juga membahas pernyataan yang terlambat tersebut baru disuarakan sekarang padahal sudah banyak masyarakat yang panik.

“Jadi begini, kami ini tidak boleh membuat statement yang bukan berdasarkan data.

Jadi, kami lihat dulu, karena medis itu harus pasti, tidak ada medis tidak pasti.

Kita pelajari dulu bagaimana Covid ini, kemudian kita aplikasinya bagaimana yang terpapar maupun apa yang orang bilang Orang Dalam Pantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan banyak istilah yang buat kita blunder juga.

Saya ndak suka istilah yang banyak, jelas-jelas terpapar atau tidak,” tambahnya.

“Saya lihat awal kita menangani Covid ini pada bulan Maret, mulai bertahap kemudian datang pasien-pasien yang terpapar dan pasien dalam pengawasan.

Kemudian kami analisa, sampai sekarang kok mana yang dikatakan berbahaya itu?

Kalau mau jujur, MERS itu yang lebih berbahaya dan mematikan.

Covid ini nggak, siapa bilang mematikan Covid.

Saya bisa lihat, saya ada data artinya ratusan rumah sakit kota yang melayani itu, baik itu yang PDP maupun ODP atau mungkin yang sudah terpapar.

Nah, artinya saya sebagai seorang dokter, saya akan ajak berbicara secara ilmiah artinya imun antibodi yang menyebabkan kita semua akan sembuh.