Erick Thohir: Relawan hingga Menteri Minta Jatah Komisaris

Adian lalu menghimpun nama dari kalangan aktivis 1998 dan Posko Perjuangan Rakyat, organisasi yang ia dirikan. Namun dia menolak menyebut jumlah nama yang disetorkan.

Dua sumber di PDIP dan Kementerian BUMN mengatakan ada sekitar 60 nama yang dititipkan Adian. Dia menyetorkan nama-nama itu kepada Menteri Sekretaris Negara Pratikno di rumah dinasnya di Widya Chandra tak lama setelah pelantikan pada 20 Oktober 2019. Pratikno tak menjawab permintaan wawancara Tempo ketika ditanyai hal ini.

Untuk menjaring nama-nama komisaris dan direksi, Erick tak sembarangan menerima usulan. Ia mengakui menggunakan firma head hunter untuk memilih pakar dan calon berkualitas. Nama-nama yang dianggap memiliki kemampuan dan kapabilitas akan disorongkan kepada Presiden Jokowi untuk selanjutnya diputuskan.

Erick mengatakan, selama merombak jajaran direksi dan komisaris, 90 persen nama yang ia ajukan ke Jokowi diterima. Sedangkan sisanya dikoreksi oleh Presiden. “Presiden punya sistem yang lebih lebar untuk menyeleksi latar belakang calon karena beliau meminta bantuan Badan Intelijen Negara, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, atau Badan Nasional Penanggulangan Teoririsme,” ucapnya.

Lantas bagaimana konsekuensinya bila Erick tidak mengakomodasi semua usulan? Simak wawancara lengkap Tempo bersama Erick Thohir dalam Majalah Tempo edisi 18 Juli 2020 berjudul “Bancakan Jatah BUMN”. (*)