Fasal Basri: Indonesia Tertinggi Utang ke Asing, Jangan Menyesatkan Rakyat!

Faisal juga menyoroti pernyataan pemerintah yang menyebutkan bahwa utang Indonesia tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan Jepang.

“Jepang itu utangnya 215 persen dari PDB, Indonesia cuma 29. Tapi jangan lupa Jepang juga ngasih pinjam ke Amerika. Jadi Jepang itu debitur dan kreditur,” bebernya.

“Indonesia bunganya tinggi, Jepang nol koma. Kemudian Jepang utangnya itu 90% kepada rakyatnya sendiri. Jadi kalau bayar bunga, uangnya gak lari,” katanya.

Kondisi itu sangat berbeda dengan Indonesia. Sebab, Indonesia bukan berutang ke rakyatnya sendiri, melainkan berutang ke luar negeri.

“Indonesia tertinggi di dunia utangnya yang dipegang oleh asing. Jadi jangan menyesatkan juga dong, seolah-olah Indonesia utangnya nggak ada apa-apa,” imbuhnya.

Faktanya, lanjut Faisal, Indonesia berutang karena pengeluarannya meningkat, sementara pendapatannya turun. Akibat utang tambah banyak, pembayaran bunga utang pun sangat tinggi.

“Saya ingin katakan alokasinya (APBN) lebih banyak untuk material, kedua bayar bunga, ketiga baru infrastruktur,” pungkas Faisal.

Seperti diketahui, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada kuartal pertama tahun 2018 mencapai US$387,5 Miliar atau sekitar Rp5.425 triliun (kurs Rp14 ribu per dolar AS). Angka tersebut naik 8,7 persen dibanding periode yang sama tahun lalu US$330,04 miliar.

Berdasarkan data statistik ULN yang dirilis BI, Selasa (15/5/2018), kenaikan terutama terjadi pada utang pemerintah yang naik 11,6 persen menjadi US$181,14 miliar atau sekitar Rp2.535 triliun. Sementara utang luar negeri swasta hanya naik 6,3 persen menjadi US$174,05 miliar atau sekitar Rp2.437 triliun. [psid]