FPI Minta Mahfud Tegakkan Hukum Dengan Penuh Keadilan, Bukan Berdasarkan Kebencian

“Itu kompetensi dari MER-C yang jawab. Kerusakan dan kehancuran selain karena ketidakadilan adalah karena yang tidak paham berkomentar he-he-he,” tutunya.

Aziz meminta Mahfud untuk konsisten soal pernyataannya perihal penanganan pandemi Corona. Dia kemudian meminta pemerintah melakukan tes swab terhadap kerumunan di Solo, Magelang hingga Minahasa.

“Kami minta Pak Mahfud dan jajarannya untuk konsisten dengan omongannya dan jalankan kebijakan tersebut atas dasar di antaranya dasar keadilan bukan kebencian atau ketidaksukaan terhadap yang tidak sejalan dengan penguasa. Lakukan swab terhadap kerumunan di Solo, Surabaya, Magelang, Banyumas, Indramayu, Minahasa dan lain-lain,” kata dia.

Sementara itu, Ketua DPP FPI, Slamet Maarif menyebut bahwa Habib Rizieq telah melakukan tes swab. Dia kemudian mempertanyakan aturan pemeriksaan COVID-19.

“Kan sudah masa nggak percaya sama dokter dan RS yang test ? Emang ada aturan harus dari pemeriksaan? Nggak ada kan? Sebetulnya ada rencana apa sih? Mau COVID-kan HRS?,” ujar Slamet saat dihubungi terpisah.

Untuk diketahui, Menko Polhukam Mahfud Md meminta Habib Rizieq Shihab kooperatif memenuhi panggilan kepolisian. Mahfud meminta Habib Rizieq datang jika merasa badan dalam keadaan sehat.

“Dimohonkan kepada Saudara (Habib) Muhammad Rizieq Shihab untuk kooperatif dalam rangka penegakan hukum. Kalau merasa diri sehat, tentunya tidak keberatan untuk memenuhi panggilan aparat hukum memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan demi keselamatan bersama,” ujar Mahfud dalam konferensi pers yang disiarkan melalui akun YouTube BNPB, Minggu (29/11/2020).

“Karena seumpama pun merasa diri sehat, tidak akan menulari orang lain, bisa saja karena beliau adalah tokoh yang selalu menjadi kerumunan, bisa saja beliau terancam ditulari orang lain. Karena kontak erat dengan orang-orang banyak yang secara teknis kesehatan, itu sangat membahayakan bagi penularan COVID-19,” tambahnya.(dtk)