Habib Rizieq Ungkap Bertemu BG dan Tito Sewaktu di Arab, Lalu Buat Kesepakatan

Selanjutnya, kata Habib Rizieq, kesepakatan tertulis itu dibawa ke Jakarta dan dipersaksikan serta ditandatangani oleh Ketua Umum MUI Pusat KH Ma’uf Amin yang kini menjadi Wakil Presiden RI.

Kesepakatan itu salah satunya berbunyi bahwa kasus yang menjerat Habib Rizieq harus dihentikan. Di satu sisi, Habib Rizieq juga diminta untuk mendukung pemerintahan Jokowi selama tidak bertentangan dengan ajaran Islam.

“Di antara isi kesepakatan tersebut adalah ‘stop semua kasus hukum saya dkk’ sehingga tidak ada lagi fitnah kriminalisasi dan sepakat mengedepankan dialog dari pada pengerahan massa, serta siap mendukung semua kebijakan pemerintahan Jokowi selama tidak bertentangan dengan ajaran agama Islam dan konstitusi negara Indonesia,” urai Habib Rizieq.

Selain bertemu Budi Gunawan, ternyata Habib Rizieq juga pernah ketemu Tito Karnavian yang dulu menjabat Kapolri. Pertemuan bahkan berlangsung selama dua kali di salah satu hotel di dekat Masjidil Haram.

Kepada Tito, Habib Rizieq setuju untuk tidak terlibat politik praktis. Hanya saja dia meminta tiga syarat.

“Stop penodaan agama, stop kebangkitan PKI, stop penjualan aset negara ke asing maupun aseng,” ucapnya.

“Namun sayang sejuta sayang, dialog dan kesepakatan yang sudah sangat bagus dengan Menko Polhukam RI dan Kepala BIN serta Kapolri saat itu, akhirnya semua kandas akibat adanya operasi intelijen hitam berskala besar yang berhasil mempengaruhi Pemerintah Saudi, sehingga saya dicekal atau diasingkan dan tidak bisa pulang ke Indonesia,” ujarnya. [Gelora]