Heboh Supermarket Giant Mau Tutup , Ini Faktanya

Adapun tulisan dalam spanduk itu yakni, ‘Kami Tutup Hanya di Toko Ini’, Diskon Semua Harga’, ‘Semua Harus Terjual Habis’.

Giant di kawasan Jakarta Selatan ini pun tampak cukup ramai. Antrean di kasir cukup panjang saat waktu menunjukkan pukul 11.00 WIB.

Saat dikonfirmasi, salah seorang petugas membenarkan kabar tersebut. Petugas yang enggan disebut namanya ini menyatakan, beberapa toko Giant akan tutup pada 28 Juli 2019.

“Iya, semua diskon sampai tanggal 28. Mau tutup,” katanya di sela-sela kesibukannya.

Di dalam supermarket pun tampak sejumlah petunjuk yang menyatakan barang-barang yang dijual mendapat potongan harga. Diskonnya variatif, ada yang 5%, 10%, 25%. Sebut saja, untuk sabun dan sampo ada potongan harga sebanyak 10%.

Dia mengatakan, diskon yang diberikan berlaku bertahap. Semakin dekat penutupan toko, maka diskon yang diberikan semakin besar, meski ia tak bisa merinci berapa maksimalnya.

Saat ini, dia menyebut diskon yang paling tinggi diberikan sebesar 30%. Tapi, itu terbatas pada produk perawatan kendaraan.

“Itu yang untuk mobil-mobil 30%. Bertahap, semakin lama semakin besar (diskonnya),” ujar kepada detikFinance.

detikFinance berusaha mengonfirmasi pihak manajemen terkait kabar ini. Pihak manajemen yakni External Communication Manager Hero Supermarket Fia Arwinta belum memberikan respon yang cukup jelas. Fia hanya meminta agar mengirimkan pertanyaan lewat surat elektronik.

Kalah Saing Ditengarai Jadi Sebab Toko Giant Tutup

Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta menilai, gugurnya sejumlah gerai Giant kemungkinan disebabkan oleh ketatnya bisnis ritel.

“Salah satu unsur itu, karena persaingan yang cukup ketat pasti akan makan korban,” ujarnya kepada detikFinance.

Pemain baru yang dimaksud ialah maraknya toko-toko baru. Toko-toko baru ini kemudian membuat persaingan semakin ketat.

“Banyak pemain baru, pemain lama brandnya, tapi outletnya pertambahannya banyak terus. Mungkin brand 1-2 itu nambahnya nggak terlalu banyak, tapi outletnya nambah terus,” terangnya.

Tutum menepis gugurnya sejumlah toko Giant karena bersaing dengan toko online.

“Enggak, sesama pemain aja, kalau produk makanan di online nggak terlalu. Banyak faktor, persaingan lah, manajemen, atau faktor persaingan sesama pemain,” terangnya.

“Mungkin juga karena memang lokasi-lokasi yang kurang bagus, sudah mulai ditinggalkan konsumen,” tambahnya.[dtk]