HNW: Stop Museum Holocaust Di Tondano

Oleh karenanya, HNW mendesak agar panitya pameran foto dan museum Holocaust di Tondano tersebut toleran kepada Bangsa dan Negara Indonesia yang menolak penjajahan Israel atas Palestina. Dan karenanya agar segera menutup dan tidak perlu melanjutkan museum holocaust itu.

”Kita menyesalkan terjadinya kejahatan Holocaust pada masa lampau, baik terhadap bangsa Yahudi di Jerman, maupun Umat Islam di Bosnia Herzegovina. Tetapi kita juga mengutuk segala bentuk kejahatan kemanusiaan kontemporer lainnya. Termasuk kejahatan kemanusiaan Israel terhadap bangsa Palestina. Faktanya, penjajahan Israel tidak dapat dilepaskan dari terjalinnya kerjasama gelap organisasi Zionis Jerman dengan rezim Nazi melalui Haavara Agreement dan kesepakatan lainnya sebelum Holocaust. Dan hingga kini rakyat Palestina mengalami penderitaan berkepanjangan akibat kerjasama jahat, rasis dan intoleran tersebut.” Ungkapnya.

“Jika ingin mencegah terulangnya kekejaman dan kejahatan kemanusiaan seperti Holocaust, maka jangan berhenti pada sikap-sikap simbolis yang tidak relevan seperti membuat museum Holocaust di Tondano. Tetapi mestinya dengan aksi nyata melawan setiap bentuk kejahatan kemanusiaan yang terjadi pada hari ini, termasuk kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh Israel terhadap bangsa Palestina. Bukan malah memperbanyak bangunan museum yang manipulatif dan menjadi legitimasi berdirinya negara penjajah Israel. Maka museum seperti ini lebih diperlukan di Israel agar mereka tidak melanjutkan “holocaust”nya Nazi terhadap bangsa Palestina. Dan bisa hadirkan perdamaian, dengan menjauhi sifat dan sikap rasis serta intoleran untuk langgengkan kolonialisme yang meneror bangsa Palestina,” kata HNW lagi.

Sikap Indonesia terhadap penjajahan seperti penjajahan Israel, dan sikap Indonesia terhadap kemerdekaan seperti kemerdekaan Palestina menurut Hidayat sangatlah jelas dan tegas. Bahkan sebagaimana dinyatakan Presiden Jokowi; Indonesia mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina, dan kemerdekaan bangsa Palestina menjadi hutang sejarah bagi Indonesia.

“Dan itu sudah menjadi sikap mensejarah dan mendarah daging Indonesia baik di tingkat Eksekutif sejak Presiden Soekarno, Legislatif, Ormas dan Orpol Islam maupun umumnya Rakyat Indonesia, mendukung perjuangan dan kemerdekaan Palestina dan menolak penjajahan Israel atas Palestina, sebagaimana amanat alinea 1 Pembukaan UUD1945. Maka Indonesia tidak memerlukan museum Holocaust yang justru melegitimasi penjajahan Israel atas Palestina. Museum itu juga makin tidak diperlukan Indonesia bila museum itu menjadi jurus halus manuver untuk memuluskan politik normalisasi hubungan diplomatik dengan israel, karena terbukti dengan normalisasi justru penjajahan Israel terhadap Palestina bukan berhenti, malah terus berkelanjutan,” tutup HNW. (tribunnews)