Ini Sikap Ust. Yusuf Mansyur Soal Dihentikan Sementaranya Paytren

Kayak PayTren. Misalnya secara karyawan, PayTren bakal bergerak menjadi perusahaan dengan puluhan ribu karyawan baik di Indonesia dan di Southeast Asia. Apalagi kelak di Dunia. Dengan misalnya kami buka di semua belahan buminya Allah. Di Indonesia saja sekarang sudah ratusan karyawan kerja.

Ditambah lagi, industri tidak langsungnya adalah menyambungkan semua pribadi dan UKM, ke pasar yang tak terbatas dengan Izin Allah. Pasar yang musuhnya cuma: Males, Bodoh, Enggak Rajin Ngecek, dan Enggak Serius. Bila enggak males, mau belajar, rajin ngecek pesanan dan info-info tata tertib, dan serius… Wah, pasar ini sungguh kayak “enggak memiliki” batasan. Jangan hitam putih bacanya ya.
Khusus di PayTren, masih ada lagi kekhasan. Yakni semua pengguna jadi pebisnis. Artinya? PayTren saat ini malah membuka lapangan pekerjaan dan usaha, sebanyak jumlah mitra saat ini. Yakni sementara 1,6 juta orang. Angka yang harusnya disyukuri. Jangan sembarang brodcast yang jelek kasian orang sebanyak ini yang nyari rezeki.

Ini bukan sesuatu yang gawat malah kabar baik. Di saat banyak yang buka buat nipu, buat bohongin orang, PayTren dan sejumlah nama yang disebut, malah datang baik-baik. Baik sengaja lapor dan atau saat dipanggil untuk pemenuhan tata tertib dan aturan-aturan.

Yang ditutup pun beberapa layanan saja. Yang trkait dengan e-money dengan pembatasan-pembatasan tertentu. PayTren saya entengin untuk ikut sebab bagi saya dan PayTren, ini juga adalah dakwah, siar tentang nyontohin sesuatu yang benar.”(kl/kc)

https://m.eramuslim.com/resensi-buku/resensi-buku-berhati-hati-harta-haram-di-muamalat-anda-pelajari-buku-muamalah-kontemporer-ini.htm