Ini Surat Anies ke Bloomberg yang Picu Tuduhan ‘Minta Jatah’ Antirokok

Dilihat Senin (4/10/2021), melalui surat itu, Anies bicara bagaimana Jakarta melindungi warga dari rokok. Anies menyebut Jakarta melarang iklan dan pajangan tembakau di dalam dan luar ruangan di tempat penjualan.

Surat itu ditujukan dan diteken pada 2019. Dan aturan itu kini tertuang dalam Seruan Anies Nomor 8 Tahun 2021. Berikut surat Anies ke Bloomberg:

detikcom meminta tanggapan Anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Naufal Firman Yursak terkait cuitan akun @rokok_indonesia. Naufal kemudian memberi izin untuk mengutip dari cuitannya yang diunggah Sabtu (2/20) lalu.

“Sehat min? Pasti lagi sebel ya,” ujar Naufal dalam akun Twitter-nya, @firmanyursak.

Dalam profilnya, Naufal menegaskan cuitan yang diunggah merupakan pandangan pribadi dan tak terkait dengan institusi.

“Coba jangan anonim biar semua tahu siapa Anda :),” tulis Naufal.

Gerindra Bela Anies

Gerindra turut membela Anies. Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra, Syarif, menilai surat Anies dipelintir.

“Terlalu naiflah tuduhan itu. Apakah isinya permintaan dana? Bukankah itu ajakan kolaborasi? Dalam politik, pelintiran sangat maklum,” kata Syarif kepada wartawan, Senin (4/10/2021).

Syarif menuturkan, dalam dunia maya, harus ada validasi. Termasuk isi dan tujuan surat dari Anies. Berdasarkan unggahan akun @rokok_indonesia, surat Anies itu dibuat pada Juli 2019.

“Dalam jagat dunia maya kita harus hati hati. Dalam perspektif politik soal ini tentu akan menjadi ‘santapan’ pihak yang tidak suka,” kata Syarif. [Detik]