Ini yang Dirasakan UAS Ketika Ditolak UGM

UGM bukan tempat pertama UAS ditolak, sebelumnya ia pernah ditolak masuk ke Hongkong dan sejumlah wilayah di Indonesia. UAS mengaku santai menghadapi hal tersebut.

“Saya kira dari dulu juga begitu (santai). Ketika kasus 2 jam di airport Hongkong, satu jam di Timur Leste, kemudian di beberapa daerah, kemaren terakhir di Kudus,” ujarnya.

UAS pun menceritakan sedikit kejadian yang menimpanya di Kudus.

“Saya tetap datang, karena dari awal niatnya penggalangan dana untuk anak-anak autis, jadi begitu batal kita sampaikan aja, uang yang ada peletakan batu pertama. Yang saya khawatirkan itu bukan saya, tapi 120 anak autis tidak berdosa. Yang saya takutkan, cemaskan, khawatirakn, jika 120 anak ini berdoa. Jadi menghadang yang itu, kalau bisa datang lah ke pesantren Al-Ahsaniah, temui anak-anak autis itu, cium tangannya, mudah-mudahan Allah mengampunkan (dosa)” tandas UAS. (Inilah)