Kereta Cepat JKT-BDG Cari Utang Tambahan Rp 16 T ke China

Adapun skema penyelesaian yang disepakati pihak Indonesia dan China 25% ekuitas dan 75% pinjaman.

Dari porsi ekuitas konsorsium Indonesia dibayar melalui tambahan PMN 2022 kepada PT KAI (Persero) sebesar Rp 3,2 triliun karena memiliki porsi sebesar 60% dalam konsorsium, sedangkan porsi China sebesar Rp 2,14 triliun dengan kepemilikan 40%. Nantinya 75% atau setara Rp 16 triliun akan dipenuhi melalui pinjaman dari China Development Bank.

Tiko menjelaskan diharapkan dukungan PMN dan pendanaan dari CBD bisa cair pada bulan Desember 2022 ini. Sehingga jadwal penyelesaian proyek pada Juni 2023 bisa tercapai.

“Kami meyakini dukungan PMN dan pendanaan dari CDB bisa dicairkan bulan Desember, Insya Allah schedule Juni dan Juli ini bisa dicapai dan tentunya kita akan terus mendorong kontraktor baik dalam negeri WIKA dan kontraktor China untuk lebih baik lagi,” kata Tiko. (Sumber: cnbc)