Kopassus Curhat Soal Latihan Hingga Lewat Waktu Zuhur, Bagaimana Ini?

“Singkat cerita orang ini diskusi sama saya, orang ini alim pernah mondokKenapa Qhasar ndak boleh? Karena Qashar ini ekstrem, mengubah bentuk shalat dari empat menjadi dua. Maka alasannya harus jelas. Orang yang latihan di Kopassus itu kan asrama di situ, berarti dia ndak musafir, karena asrama di situ, sudah mukim. kalau dia Qhasar mengubah bentuk shalat, dari empat menjadi dua, mengubah shalat itu ekstrem, tapi kalau dia Qhada itu hanya mengakhirkan waktu shalat dari waktunya,” ucap Gus Baha.

Kemudian, Gus Baha pun bertanya kepada hadirin yang didominasi dosen UMM, lebih baik memilih shalat yang mana jika kondisinya seperti itu? “Kira-kira kamu jadi malaikat ekstrem mana, mengubah apa sama menunda? Ekstrem mengubah karena mempat menjadi dua,” ucap Gus Baha.

Dia melanjutkan, sebaiknya orang Kopassus itu tidak melakukan shalat Jamak Taqdim, melainkan lebih baik menunaikan Jamak Takhir. “Ini bagi pengkaji Fikih itu penting kalau Takhir itu salah-salah dikit tidak apa-apa, mirip Zuhur di-Qadha. Kalau Jamak Taqdim itu Ashar kok waktu Zuhur, ekstrem mana? Ekstrem Taqdim karena melakukan sesuatu belum waktunya. Jadi itu memang tadi kajian Fikih tadi unik,” ucap Gus Baha. (republikaonline)