KPK Tidak Mungkin Kehilangan Akal, Persoalannya Berani Atau Tidak Usut Korupsi Bansos?

Majalah Tempo dalam investigasinya pernah memberitakan nama putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka yang disebut sebagai ‘anak Pak Lurah’. Nama Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani juga pernah muncul dalam kasus ini.

Bahkan, cover Koran Tempo berjudul “Tiga Penguasa Bansos” juga menjadi perbincangan publik. Dalam cover koran itu disebutkan dua politikus PDIP, Herman Hery dan Ihsan Yunus, diduga menguasai proyek pengadaan bansos 2020 di Kemensps yang dipimpin kolega mereka, Juliari P. Batubara.

Perusahaan-perusahaan yang diduga terafiliasi dengan kedua kader PDIP itu disebutkan mendapat jatah hingga Rp3,4 triliun, separuh dari anggaran bantuan untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. KPK juga telah menggeledah kantor sejumlah perusahaan yang diduga berafiliasi dengan keduanya.

Teranyar, investigasi Tempo menyebutkan bahwa tidak semua perusahaan dimintai jatah oleh Juliari. Jatah untuk Herman Hery dan Ihsan Yunus tidak dipotong karena mereka disebut orangnya “Madam”. Sebutan Madam ini mengacu pada salah satu petinggi partai politik.

Belakangan, Gibran sudah membantah tudingan tersebut. Juga Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Dia menegaskan partainya tidak mengetahui hal tersebut, dan tidak pernah membicarakan adanya jatah. (rmol)