Kelompok Difabel Tetap Minta Ma’ruf Amin Mau Minta Maaf

Eramuslim – Harkat dan martabat penyandang disabilitas di negeri ini sempat terangkat saat gelaran Asian Para Games 2018 lalu.

Indonesia tidak saja sukses menjadi tuan rumah ajang olahraga akbar penyandang disabilitas di benua Asia. Kontingen Indonesia juga sukses mengukir sejarah dengan menduduki posisi kelima setelah meraih 37 emas, 47 perak, dan 51 perunggu.

Namun demikian, harkat dan martabat penyandang disabilitas seketika jatuh lewat ucapan calon wakil presiden nomor urut 01, Ma’ruf Amin.

Perwakilan Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia Yogi Matsuni menjelaskan bahwa pernyataan pendamping Joko Widodo tentang “Buta” dan “Budeg” telah menyayat hati mereka.

“Kita juga ikut andil dalam memajukan NKRI dan kemarin disaksikan bersama di Asian Para Games dan itu adalah mengangkat harkat martabat Indonesia ke dunia Internasional, kali ini dengan ucapan macam itu berarti langkah mundur lagi ke belakang,” kata Matsuni usai melaporkan Maaruf ke Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (15/11).

Dengan melaporkan ketua umum (nonaktif) Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu ke Bawaslu, Matsuni berharap seluruh elit politik tidak lagi memakai materi kampanye yang mendiskreditkan kaum difabel.

Selain itu, dia dan kawan difabel lain berharap agar Ma’ruf Amin meminta maaf secara terbuka.

Matsuni melaporkan Ma’aruf dengan dugaan melanggar UU 7/2017 tentang Pemilu, yakni diskriminasi terhadap kaum disabilitas melakukan penghasutan terhadap perseorangan ataupun masyarakat, serta mengganggu ketertiban umum. Sebagaimana diatur di dalam Pasal 280 Ayat (1) butir c, butir d, dan butir e Juncto Pasal 521. (rmol)