MS Ka’ban Cium Aroma Adu Domba di Perppu Ormas

Eramuslim – Politisi Partai Bulan Bintang (PBB), MS Ka’ban berharap Jokowi tidak memiliki niat mengadu domba antar umat Islam dengan umat Islam lainnya melalui Perppu Nomor 2 Tahun 2017. Ka’ban malah memberikan saran agar Jokowi mundur jika sudah tidak sanggup mengurus setiap persolan yang ada.

“Semoga Presiden Jokowi tidak mengadu domba antara ormas-ormas yang kontra Perppu dengan ulama/NU. Kalau letih mengelola kegaduhan yang tercipta ini, ya, istirahat. Smile,” tulisnya, di akun Twitter pribadi miliknya, Rabu (19/07).

Ka’ban mengingatkan, bahwa setiap kekuasaan itu tidaklah akan kekal di dunia ini. Siapapun yang berkuasa lambat laun akan runtuh. Sehingga mestinya setiap pemimpin apabila berkuasa hendaklah menjalani roda pemerintahan dengan sebaik-baiknya.

“Allah SWT beri kekuasaan pada yang dikehendaki-Nya dan akan cabut kekuasaan dari yang dikehendaki-Nya. Kekuasaan hanya amanah untuk berbuat adil dan makmur,” tambah Ka’ban.

HTI sudah resmi dibubarkan oleh pemerintahan Jokowi. Dengan dibubarkannya HTI, maka selesai sudah segala kegiatan atau aktivitasnya. Namun, Ka’ban mempertanyakan Perppu tersebut yang hanya diciptakan untuk membubarkan HTI hanyaa karena tuduhan (tak berdasar).

“Mosok sih gegara HTI doing bikin Perppu pembubaran ormas. Yang bikin HTI besar sopo? Radikal? Anti Pancasila? Emang bisa bubarin pemikiran?” tandsanya.

Sebelumnya budayawan Islam Emha Ainun Najib atau yang biasa dipanggil Cak Nun menyebut dikeluarkan Perppu adalah bagian dari politik pecah belah yang dilakukan rezim Jokowi saat ini. ”Kalau umat Islam menentang itu (Perppu), maka Anda akan bertengkar di antara umat Islam,” ujar Cak Nun.

Disaat HTI dan ormas lain dibubarkan, jelas Cak Nun, justru ada satu ormas Islam yang mendapat duit dari pemerintah, mengacu pada NU yang dikabarkan dapat pembiayaan 1,5 triliun dari pemerintah.

“Karena pada saat ini, HTI, FPI, dan lain-lain dibubarkan, NU mendapat 1,5 triliun untuk pengembangan ekonomi. Yang satu ngrakoti duit (makan duit), yang satu diidek-idek (diinjak-injak). Dan itulah pecah belah. Divide et impera yang luar biasa di rezim sekarang ini,” kata Cak Nun dalam video yang kini viral di dunia maya. (Voa-I/Ram)