Pajak Tak Capai Target, Pemerintah Andalkan Utang

“Ini gara-gara menunjukkan ekonomi yang lesu. Gara-gara daya beli yang anjlok. Sehingga pendapatan pajak pun merosot,” urai dia.

Sudah tiga tahun sejak Jokowi memerintah, pertumbuhan ekonomi hanya 5%-an dan tidak bisa lebih tinggi dari itu. “Padahal pada 2016, Filipina tumbuh 6,8% dan Vietnam 6,2%. Di tahun ini, mereka akan tumbuh di atas 6,5%,” jelasnya.

Ekonomi yang lesu ini membuat pemerintah tak mampu membiayai belanja negara yang terus meninggi. Akhirnya pemerintah pun akan terus menumpuk utang baru. Ini kondisi perekonomian yang sangat mengerikan.

“Pemerintah klaimnya utang itu masih aman. Tetapi yang harus kita lihat saat ini, bukan hanya utang itu saat ini belum dianggap masalah, tetapi kan trennya dari pengelolaan ekonominya itu akan jadi beban ke depannya,” tandas dia.

Karena dengan kebijakan pemerintah yang seperti itu pada akhirnya akan membebani dan mengorbankan masyarakat saja.

“Jadi akhirnya buntut-buntutnya ya akan tambah utang baru dan potong anggaran. Itu trennnya. Lama-lama jumlah utang terhadap PDB juga akan naik terus menerus,” kata Abdulrachim.(kl/akt)

https://m.eramuslim.com/resensi-buku/miliki-dan-tebar-mushaf-quran-mu.htm